KUNINGAN (Mass)- Jumlah rumah makan di Kuningan cukup banyak. Namun, untuk mencari hidangan yang sehat, bergizi dan murah jawaban hanya Warung Batok.
Ya, Warung Batok yang terletak di Jalan Sudirman atau samping Apotek Dea kini menjadi tempat yang paling diburu. Selain itu juga hadir di Jalan Kuningan-Cirebon atau di depan SPBU Manis Kecamatan Jalaksana.
Sejak berdiri tahun 2010 jumlah konsumen yang datang terus melonjak. Maka, tidak heran pada bulan Sepetember 2014 sang pemilik Iis Suarsih membuka cabang baru di Jalaksana.
“Alhamdulillah konsep saya membuka rumah makan yang murah, sehat, bergizi bisa berhasil. Sehingga yang datang ke warung bukan dari semua segmen,” ucap Iis kepada kuninganmass.com sabtu (11/3/2017).
Menurut dia, yang disebut murah adalah harga yang ditawarkan mulai Rp112 ribu. Dengan uang sebesar itu konsumen bisa menikmati hidangan nasi TO (tutug oncom) yang komplit dengan lauk pauk.
Untuk menu lainnya seperti garang asem, pepes ikan, ayam goreng, pepes oncom harganya pun terjangaku. Agar lebih bergizi menu makanan itu disandingkan dengan nasi merah.
“Saya sengaja menyajikan dengan nasi merah selain kandungan gizinya besar. Nasi ini juga, cocok bagi penderita diabet. Dan yang paling penting menyantap hidang dengan nasi merah memiliki sensasi tersendiri terlebih dengan pemandangan alam yang indah seperti kembali ke masa lalu,” ucap Iis yang menyebutkan nasi puntih juga tersedia.
Agar cita rasa hidangan selalu lezat kata Iis, pemilihan bahan baku selalu diprioritaskan. Ia ingin bahan baku yang benar-benar berkualitas sehingga hasil diperoleh memuasakan.
“Bisnis kuliner itu yang paling utama pemilihan bahan baku dan tentu cita rasa. Ketika bahan baku bagus serta cita rasa berbeda dengan yang lain dengan sendirinya konsumen akan datang,” jelasnya.
Meski konsumen sudah banyak, Iis mengaku, tidak terlena terus meningkatkan pelayanan, baik dengan sarana yakni menyediakan lesehan dengan pemadandangan yang indah, juga masalah varian menu.
Iis membuka rahasia mengenai pemberian nama Warung Batok untuk tempat usahanya. Ia mengaku, diberikan nama itu karena untuk menakar nasi selalu menggunakan batok kelapa.
Selain takarananya pas, juga batok kelapa memberikan keindahan dan terlihat unik. Dengan begitu dinamakan warung batok.
“Saya akan terus konsen memberikan harga murah meski pelanggan sudah banyak. Karakter warga Kuningan yang ingin harga murah menjadi perhatian serius, karena sebagai penjual kita harus memperhatikan daya beli konsumen,” jelasnnya.
Ia tidak menampik, karena harga dan juga cita rasa cocok dilidah konsumen pesanan untuk hajatan dan juga kegiatan rapat terus mengalir. Mereka memesan mulai dari yang puluhan kotak hingga ribuan kotak.
Sementara itu, Roni Kurniawan salah satu karyawan swasta yang sering makan siang mengaku, menu di Warung Batok murah, sehat dan bergizi. Selain, itu juga pemandangannya pun sangat indah sehingga konsumen bisa meraskan kenikmatan hidangan dan indahnya alam.
“Pokoknya murah bagi saya mah, cocok lah. Sebagai karyawan swasta yang tiap hari makan diluar harus pintar-pintar memilih tempat makan,” jelas pria asal Kota Bandung itu.
Sekedar informasi rumah makan yang buka dari jam 9.00 WIB hingga jam 20.00 WIB ini memang murah dan menawarkan pemandangan indah. Dengan anggaran biaya murah bisa mengajak seluruh anggota keluarga menikmat hidangan sehat.(agus)