KUNINGAN (MASS)- Belum lama ini BNN Kabupaten Kuningan melaksanakan kegiatan Bimbingan Teknis Penggiat Anti Narkoba di Lingkungan Kerja Swasta selama dua hari pada hari Rabu- Kamis atau dari tanggal 31 Juli- 1 Agustus 2019. Kegiatan ini digelar di Prima Resort Hotel Sangkanhurip Kuningan.
Total ada 20 peserta dan mereka yang hadir merupakan Perwakilan Apoteker se-Kabupaten Kuningan. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala BNN Edi Heryadi MSi sekaligus menyampaikan materi tentang Strategi Pencegahan dalam Upaya P4GN.
“Dalam menyelamatkan anak sebagai generasi penerus bangsa khususnya tentang bahaya narkoba, tentunya kita sebagai penggiat harus bersinergi dan saling bekerjasama bahu-membahu karena memberantas narkoba tidak bisa dilakukan sendiri tapi butuh sinergitas,’ ujarnya .
Selain dilingkungan keluarga sebagai landasan dasar dalam membentuk karakteristik anak, tentunya sosialisasi harus digencarkan oleh instansi seperti dinas pendidikan memberikan regulasi kepada tiap-tiap sekolah untuk membuatkan spanduk tentang bahaya narkoba. Lalu, dilingkungan masyarakat setiap kepala desa memberikan regulasi kepada tiap RT/RW, membentuk karang taruna, pembentukan satgas anti narkoba begitupun juga dilingkungan kerja swasta.
Sementara itu dr Ade Cindra Cindra Rizki Fauzi, Mars selaku dokter BNN Kabupaten Kuningan yang menangani para pecandu sekaligus sebagai Pengelola Klinik Pratama yang berada di BNN ikut memberikan materi tentang “Pengetahuan Dasar Adiksi, Konseling, dan Rehabilitasi.
Cindra mengajak kepada seluruh apoteker untuk mengetahui tentang dasar adiksi yaitu sifat ketergantungan para penyalahguna yang kebanyakan dalam prilakunya selalu berbohong karena pengaruh obat yang sering dikonsumsinya, sehingga dalam konseling pun kalau tidak peka dan tidak punya strategi sering terjebak dengan kebohongan yang dilakukannya.
“Para penyalahguna harus dilakukan rehabilitasi karena mereka adalah korban sehingga harus dipulihkan menjadi sehat, sehingga kelak menjadi manusia yang produktif dan kembali dapat diterima oleh masyarakat,” tandasnya.
Kasubag Umum BNNK Kuningan Agus Mulya, SPd MSi ikut memberikan yakni “Pengembangan Karakter Individu Sebagai Penggiat Anti Narkoba”. Ia menitikberatkan kepada peran serta masyarakat dalam menggerakan kader, satgas, relawan serta penggiat untuk terus berperan aktif dalam mensosialisasikan Bahaya Narkoba sehingga masyarakat menjadi tahu dan berhati-hati dalam pengawasan terhadap anak agar tidak terjerumus.
Kepala Seksi Pemberantasan di BNNK Kuningan Warga Sumpena, SH MPd pada kesemptan itu mengupas tentang “Aspek Hukum dalam P4GN”. Diterangkan dalam Amanat UU No. 35 tentang Narkotika kebanyakan masyarakat memandang UU No 35 ini hanya dipandang dari aspek hukum nya saja, tentu tidak bisa begitu justru undang-undang tersebut pendekatanya lebih ke humanis.
Ditempat yang sama Dedi Nuryadi, SE yang juga Kepala Seksi P2M memberikan materi denga tema “Group Dinamic Pengarahan Program”. Ia mengatakan, dalam suatu rencana dan penyampaian program tentu ada dinamika, yang dibutuhkan adalah adanya interaksi dan paratisipasi dalam suatu kelompok, menciptakan komunikasi yang terbuka, timbulkan rasa solidaritas, timbulkan itikad yang baik diantara sesama anggota kelompook sehingga tujuan dan pengarahan program tercapai.
Sedangkan narasumber terakhir adalah Ns Asmadi SKep MKep SpKom. Materi yang diangkat adalah “Public Speaking” yaitu penguasaan materi dalam penyampaian informasi terutama berbicara di depan umum.
Sebagai penggiat para apoteker yang sedang menerima bimbingan teknis harus tahu cara dan strategi dalam bersosialisasi sehingga si pendengar dapat mengerti dan menerima apa yang disampaikan, arti kata lain seni komunikasi dapat mempengaruhi orang lain.(agus)