KUNINGAN (MASS) – Akibat bus mengalami rem blong membuat tiga mobil, lima motor, 2 grobak, 1 rumah, 1 warung klontongan rusak berat. Sedangkan 15 orang jadi korban, dua orang diantaranya mengalami luka berat dan 13 luka ringan.
Dari taksiran kerugian yang dilakukan pihak Polres Kuningan mencapai Rp100 juta. Taksiran itu realistis dengan jumlah kerusakan akibat tabrakan beruntun itu.
Marton Ediyanto dan Teti pemilik gerobak warung nasi meminta kepada pihak bus untuk meminta ganti rugi. Pasalnya, akibat kerusakan gerobak, ia tidak bisa membuka warung seperti biasa.
“Saya tadi sudah tutup sebelum magrib. Tapi warung masih buka karena selalu ada yang nongkrong. Begitu mendengar suara keras saya kaget dan terlihat gerobak hancur berikut perabotan yang ada di dalamnya,” jelas Marton, Senin (14/10/2019) malam.
Ia menyebutkan, untuk gerobak saja harganya Rp3,5 juta ditambah peralatan dagang. Dalam sehari minimal mendapatkan omzet Rp300 ribu-Rp500 ribu. Tentu ini kerugian yang benar-benar besar karena mata pencaharian terputus.
“Sekali lagi kami minta ganti rugi kalau bisa secepatnya karena saya ingin usaha kembali. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran,” jelasnya.
Bukan hanya gerobak milik Edi, milik Siti yang menjual basreng pun hancur lebur. Warung Empat yang merupakan anak Siti mengalami kerusakan. Sedangkan rumah pinggir warung warung Empat juga mengalami rusak parah.
“Yang saya tahu rumah ini sudah dibeli oleh warga Cigadung dan akan dijual lagi. Padahal baru beberapa minggu dibeli,” ujar Syarif Hidayat mantan Kades Kedungarum yang kini akan mencalonkan lagi. (agus)