KUNINGAN (MASS)- Kegiatan Kuliah Kerjanya Nyata mahasiswa Uniku yang diikuti 1.118 mahasiswa selama sebulan 23 Juli-23 Agustus 2019 resmi ditutup pada Sabtu malam di Lapangan Pandapa Paramartha. Penutupan yang dihadiri oleh Wabup M Ridho Suganda diakhiri dengan kegiatan KKN Uniku Expo.
KKN Uniku Expo merupakan kegiatan yang memarkan semua semua potensi yang ada di 61 desa yang tersebar di 20 Kecamatan. Peserta Expo terdiri dari 50 kelompok KKN.
“Ada 4 produk yang ditampilkan yakni buku profil kewirausahaan desa, poster produk unggulan, produk unggulan desa, poster dokumentasi,” ujar Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Uniku, Oding Syafrudin, MM.
Ia menjelaskan, KKN Uniku Expo menjadi media promosi tentang potensi desa, tentang alternatif potensi desa. Lalu, menjadi promosi hasil karya kelompok peserta KKN yang merupakan realiasasi one village one product dan terakhir menjadi media komunikasi dengan pihak pemerintah, masyarakat, investor dan yang berkenpentingan dengan pemetaan potensi desa.
“Semoga kegiatan KKN Uniku Expo ini menjadi ajang promosi potensi desa dan dapat menjadi referensi dalam rencana pembangunan di masa mendatang,” tandansya.
Terpisah, Rektor Uniku Dr H Dikdik Harjadi MSi, menyebutknya, pihak bersyukur kegiatan KKN hasil kerjasama dengan USAID berjalan dengan baik. Ia juga mengucapkan terimakasih kepada USAID dengan bimbingan dan arahan mahasiswa Uniku dapat melaksanganakan KKN tematik dengan baik.
“Kami sangat berharap momentum KKN 2019 ini menjadi suatu kebanggaan buat Uniku dengan menjadi salah satu dalam 10 perguruan tinggi yang melaksanakan KKN Tematik. KKNTematik akan digelar selama tiga tahun,” ujarnya.
Dikdik juga berharap KKN 2019 ini dapat menjadi suatu hal baru untuk desa khususnya di Kabupaten Kuningan dapat maju karena potensinya sudah tergali oleh mahasiwa dan dapat memberikan informasi ke pemerintahan daerah bahwa setiap desa di Kuningan memiliki potensi desa masing-masing.
“Perlu diketahui modul KKN ini dan pelaksanaannya diujicobakan di 10 perguruan tinggi di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat termasuk Universitas Kuningan. KKN Tematik Kewirausahaan ini diharapkan menjadi Pentahelix KKN yang melibatkan 5 pihak perguruan tinggi, pemerintah, dunia usaha, pemuda dan masyarakat, dan media,” tandasnya.
Ia menjelaskan KKN Pentahelix Kewirausahaan ini akan mempercepat pencapaian pembangunan di daerah termasuk sejalan dengan program pemerintah Provinsi Jawa Barat OVOP (one village one product) dan OVOC (one village one company) . Mitra Kunci berharap KKN Pentahelix Kewirausahaan berkelanjutan dan diperluas ke semua daerah di Indonesia sehingga tidak ada satu orangpun yang tertinggal didalam proses pembangunan di Indonesia termasuk di Kabupaten Kuningan.
Sementara itu, Wabup Ridho Suganda mengaku, bangga dengan kegiatan ini karena semua potensi desa bisa tergali. Tujuan dari KKN dengan adanya kegiatan ini sangat berhasil.
“Pemerintan tentu sangat terbantu dengan adanya kegiatan KKN yang mengangkat potensi desa. Expo sendiri membuat semua warga mengatahui dengan potensi yang dimiliki Kuningan,” jelasnya. (agus)