KUNINGAN (MASS) – Ada belasan gua yang rencananya akan dibenahi untuk dijadikan obyek wisata di Desa Karangkancana. Namun hanya lima yang baru selesai, diantaranya Gua Ayam Kandang, Gua Mbah Dalem, Gua Arjuna, Gua Karang Nang Neng Nong, dan Gua Leutik Racun Oray.
Lurah Dusun Indrakila Elon Darlan mengatakan, lima gua tersebut memiliki nilai bersejarah dan masing-masing mengandung mitos yang unik. Kepada awak media, ia menceritakan masing-masing nilai sejarah dan mitosnya yang di mulai dari Gua Ayam Kandang.
Konon katanya, di Gua Kandang Ayam selalu terdengar suara ayam setiap hari. Untuk lokasi gua itu sendiri dekat dengan pemukiman warga. Masyarakat pun penasaran dengan hal itu, terlebih suara itu terdengar saat pagi dan sore hari.
“Kalau pagi terdengar seperti ayam yang keluar dari kendang, sedangkan sore hari seperti ayam yang mau masuk ke kandangnya. Akhirnya warga setempat mencoba menelusuri kejadian ini tapi ternyata tidak ditemukan ayam secara nyata melainkan hanya suaranya saja,” katanya, Jum’at (15/11/2024).
Selanjutnya, kisah di Gua Mbah Dalem Genggang. Menurutnya, tidak begitu banyak kisah yang terkandung di gua tersebut. Ia mengungkapkan secara garis besar hanyalah tempat seorang kakek sakit yang terpendam di dalamnya.
“Yang ketiga ada Gua Arjuna yang kaitannya dengan Sejarah Pewayangan. Dahulu kala dikisahkan Sang Arjuna bertapa ratusan tahun untuk mendapatkan pusaka dan menjadi seorang kesatria yang tak terkalahkan,” ujarnya.
Setelah lama bertapa, akhirnya hajat Arjuna tercapai. Ia pun menjadi seorang kesatria yang tak terkalahkan dalam peperangan, demikian lanjut Elon. Selanjutnya mitos Gua Karang Nang Neng Nong. Ia menjelaskan, disana terdapat batu bergelantungan yang saat dipukul mengeluarkan bunyi, layaknya gamelan.
“Ditemukan oleh warga sekitar, yang dulu itu setiap malam Jum’at Kliwon saat heningnya malam terdengar musik hiburan. Saat ditelusuri ternyata banyak batu yang bahkan saat dipukul mengeluarkan bunyi seperti kendang, goong dan lain sebagainya,” jelasnya.
Sedangkan mitos gua terakhir dengan nama Leutik Racun Oray, dahulu terdapat sebuah ular yang sangat besar. Konon, ular itu terjepit disana hinga mati. Elon mengisahkan, selama ular besar itu terjepit, ia diberi makan oleh anaknya.
“Sebenarnya, masih banyak lagi kisah lainnya seperti Batu Karang Nangtung, Gua Patapaan Munding, Batu Karang Masigit, Gua Arjuna Sastrajuna dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Selain kisah dan mitos dari gua, ternyata warga setempat juga masih mempertahankan budaya dari nenek moyangnya. Elon menyebutkan, di Dusun Indrakila itu tidak diperbolehkan untuk menggelar kegiatan pewayangan.
“Dulu pernah sempat dicoba untuk menggelar hiburan masyarakat yaitu wayang. Namun justru bukan kesenangan yang didapat melainkan mendapatkan musibah, mungkin karena kaitannya dengan Sejarah Pewayangan,” pungkasnya. (ztnk/yessy/mgg)