KUNINGAN (MASS) – Pendidikan merupakan salah satu fondasi utama dalam kemajuan suatu bangsa. Semakin tinggi kualitas pendidikan disuatu bangsa maka akan mempengaruhi kemajuan bangsa tersebut. Tetapi pendidikan juga harus dapat di barengi dengan pendidikan karakter yang baik. Di Indonesia pendidikan karakter merupakan salah satu program yang diprioritaskan dalam program nawa cita yang disebutkan oleh presiden Joko Widodo dan wakil presiden Jusuf Kalla. Karena pendidikan karakter ini merupakan sebuah fondasi utama dalam pendidikan. Jika pendidikan karaternya itu tidak ada, pendidikan akan disalah gunakan. Pendidikan karakter merupakan sebuah sistem penanaman nilai – nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan tindakan, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan ataupun kebangsaan. Pendidikan karakter ini sangat bertujuan untuk pembentukan karakter dan akhlak mulia secara utuh, terpadu dan seimbang..
Di zaman sekarang banyak sekali orang – orang yang berpendidikan tinggi tetapi mereka tidak mempunyai nilai karakter atau nilai moral yang baik. Seperti nilai kejujuran. Kejujuran adalah dasar dari komunikasi dan hubungan yang sehat (Kelly, 2005) jadi nilai kejujuran itu sangat penting dalam segala hal terutama terhadap perkataan atau perbuatan yang akan kita lakukan. Seperti yang tercantum dalam kemendikbud tenang karakter integritas yang isinya seseorang yang mempunyai nilai yang dapat mendasari sebuah prilaku dapat menjadikan dirinya sendiri sebagai seseorang yang dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan. Kejujuran harus dapat diterapkan kepada anak sejak usia dini agar anak selalu terbiasa untuk bersikap jujur. Jika seseorang sudah melakukan hal yang tidak jujur, mereka akan terus-menerus melakukan hal yang sama untuk menutupi ketidakjujuran sebelumnya.
Sekarang nilai kejujuran itu sudah tidak banyak digunakan oleh orang-orang yang berpendidikan tinggi, mereka senantiasa menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan cara yang tidak jujur, seperti kasus suap menjelang pemilu, korupsi atau kasus kasus lainnya. Selain itu di sekolah juga nilai kejujuran sudah mulai luntur, banyak siswa yang tidak jujur, seperti pada saat ujian sekolah ada saja siswa yang mencontek agar mereka mendapatkan nilai maksimal. Hal seperti ini sudah menjadi hal yang sangat lumrah karena tidak hanya satu dua orang siswa saja, tapi sudah banyak siswa yang melakukannya, bahkan kebiasaan seperti ini bisa terus – menerus mereka lakukan sampai mereka beranjak dewasa. Mungkin sikap jujur ini sangat sulit untuk diterapkan, apalagi jika anak itu sudah terbisa untuk melakukan hal yang tidak jujur. Disini peran guru sangat dibutuhkan untuk menanamkan nilai kejujuran, guru harus bisa sepandai mungkin untuk menanamkan nilai kejujuran pada siswa sejak usia dini, guru bisa menyelipkan nilai kejujuran ini pada setiap mata pelajaran, atau guru juga bisa melakukan pembelajaran dalam bentuk bercerita, atau berbagai pengalaman. Dalam cerita tersebut harus terselip nilai moral atau nilai kejujuran, karena dengan bercerita anak akan lebih mudah memahami apa yang sedang dipelajarinya. Selain itu ketika ada anak yang berlaku tidak jujur guru juga bisa memberikan sanksi kepada anak yang berlaku tidak jujur tersebut, tetapi dalam pemberian sanksi tidak boleh terlalu berat dan harus bersipat mendidik. Dengan sanksi tersebut akan membuat anak merasa kapok untuk mengulangi perbuatan yang tidak jujur dan dengan cara seperti itu juga akan melatih anak untuk bersikap jujur saat mereka akan melakukan sesuatu.
Dalam hal ini peran orang tua juga perlu dilibatkan dalam menanamkan sikap kejujuran kepada anak, karena peran orang tua sangat penting dalam pembentukan karakter anak dan orang tua merupakan tempat bagi anak untuk mendapatkan pendidikan pertamanya. Saat anak sudah mulai berbicara orang tua harus mengajarkan anak untuk berkata jujur, atau orang tua juga mencontohkan prilaku yang jujur sehingga anak dapat melakukan hal yang baik sesuai dengan apa yang orang tuanya lakukan. Karena apa yang mereka lihat, itu yang mereka lakukan. Jadi orang tua harus lebih hati-hati dalam melakukan sesuatu di depan anak, karena anak akan lebih mudah untuk menirukan apa yang orang tuanya lakukan. Saat anak dapat berkata jujur itu akan lebih menciptakan suasana komunikasi yang baik antatra orang tua dan anak, dan juga akan terjain hubungan keluarga yang lebih harmonis ketika orang tua dan anak itu selalu bersikap jujur. Dengan begitu anak akan tumbuh dengan nilai moral dan kejujuran yang tinggi sesuai apa yang telah diajarkan oleh orang tuanya dan nilai kejujuran itu akan berguna untuk dirinya dimasa sekarang maupun dimasa yang akan datang. Kejujuran juga merupakan salah satu kunci dari kesuksesan dan kejujuran juga akan membuat anak lebih dipercaya oleh orang lain baik dari perkataan, tindakan maupun pekerjaan.***
Penulis: Astria Pradinatika (Mahasiswi PGSD Uniku)