KUNINGAN (MASS) – Komunikasi politik antara Partai Demokrat (PD) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) khususnya di Kuningan tetap terjalin. Bahkan boleh dibilang kedua partai ini soulmate alias belahan jiwa antara satu sama lain. Sayangnya tiap event pilkada, figur yang diusung oleh kedua partai ini selalu kalah.
Hal ini diakui pula oleh Ketua DPC PD Kuningan yang baru, H Lili Suherli kala dikonfirmasi kuninganmass.com, Jumat (12/8/2022). Sebagai new comer kancah politik praktis, Lili menegaskan butuh jalinan komunikasi yang lebih luas dengan partai-partai lainnya.
“Makanya perlu jalinan komunikasi dengan semua partai. Tapi ingat, bukan menang-kalah yang kita kedepankan, melainkan bagaimana agar kedepan Kuningan lebih maju dan masyarakatnya sejahtera. Itu tujuan utama kita berpartai,” tandas Lili diplomatis.
Statement yang dilontarkannya menjawab konfirmasi awak media atas kunjungan jajaran pengurus PD ke kantor DPD PKS Kuningan, Kamis (11/8/2022). Ia mengungkapkan, kunjungan tersebut merupakan agenda silaturahmi konsolidasi partainya ke PKS dalam rangka sinergitas kemajuan pembangunan Kabupaten Kuningan.
“Itu silaturahmi dari kita dalam rangka sinergitas kemajuan pembangunan. Kan dalam hal ini peran parpol sangat dibutuhkan. Dan tentu antar parpol harus sinergis supaya pembangunan Kuningan lebih maju. Tapi (agenda itu, red) tidak ada kaitannya dengan pilkada 2024. Masih jauh itu mah,” tangkisnya.
Sekadar ulasan singkat, pada beberapa event pilkada di Kuningan PD dan PKS selalu bersatu. Pada Pilkada 2013 misalnya, Partai Golkar-Partai Demokrat-Partai Keadilan Sejahtera berkoalisi mengusung pasangan H Momon Rochmana-HT Mamat Robby Suganda.
Disusul Pilkada 2018, PD berkoalisi lagi dengan PKS dan PKB mengusung dr Toto Taufikurohman Kosim-Yosa Octora Santono. Namun dari dua momentum politik tersebut, pasangan kandidat yang diusung mengalami kekalahan. (deden)