KUNINGAN (MASS) – Sarjana Bimbingan Konseling asal Kuningan, Fuadah, mengaku turut prihatin atas kekerasan seksual yang terjadi di Kuningan baru-baru ini.
Setelah sebelumnya anak dibawah umur yang diduga dicabuli dua kakek, terbaru muncul lagi kasus asusila paman ke ponakan dengan terlebih dahulu dicekoki miras.
Menurut Apuy, sapaan akrabnya, fenomena yang jadi sorotan publik ini sangat miris. Dimana korbannya pelajar, dan pelakunya adalah orang yang terbilang dekat, bahkan masih keluarga.
“Hal ini jelas tindakan (yang) dilakukan secara kesengajaan. Bagi korban kekerasan seksual, pastinya dapat meninggalkan luka secara fisik dan juga mental,” ujarnya, Rabu (13/7/2022) pagi.
Korban, lanjut Apuy, dapat mengalami efek buruk pada perkembangan emosional maupun sosial. Bahkan psikologis korban juga bisa terganggu karena kecemasan dan trauma.
Baca : https://kuninganmass.com/dua-kakek-diduga-cabuli-anak-usia-8-tahun-sampe-16-kali/
Baca juga : https://kuninganmass.com/dicekoki-miras-siswi-smk-diperkosa-paman/
Dirinya juga mengingatkan, bahwa sanksi hukuman pada pelaku belum tentu busa dapat langsung meredam tindakan kekerasan seksual yang terjadi.
“Maka dari itu, kewaspadaan orang tua dan masyarakat sanhat dibutuhkan saat ini,” tuturnya.
Menurut Apuy, pendidikan moral dan seksual pada anak merupakan hal yang perlu dikenalkan sejak dini. Sehingga nantinya, anak mampu menghindari dan menolak kekerasan seksual di masa yang akan datang. (eki)