KUNINGAN (MASS) – Kedepan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Kuningan akan membidik Dapil 5 yang meliputi Kecamatan Darma, Nusaherang, Kadugede, Selajambe, Subang dan Cilebak.
“Kita akui di dapil 5 itu selalu kosong, tidak ada perwakilan untuk di parlemen. Makanya saya berharap pada pemilu berikutnya dapil 5 terisi,” tandas Plt Ketua DPC PPP Kuningan, KH Ajieb Ma’aly Lc MM.
Keinginannya itu dilontarkan Ajieb usai peringatan Harlah PPP ke 48 di secretariat partainya, Jl Raya Cilowa-Kuningan, Selasa (5/1/2021). Menurut mantan wakil rakyat periode lalu tersebut, hal itu jadi bagian dari muhasabah/refleksi harlah.
“Sekarang PPP punya 4 kursi. Kedepan saya berharap minimalnya di semua dapil ada, sehingga dapil 5 nanti tidak kosong lagi,” harap kyai yang cukup kondang tersebut.
Guna mencapai target itu, Ajieb yakin membutuhkan perjuangan yang tidak gampang. Di dapil 5 dibutuhkan orang-orang yang betul-betul mampu meraih simpati masyarakat di sana.
“Dan itu tanggungjawab besar yang harus diemban oleh ketua definitif nanti. Kalau saya sih hanya plt ketua sampai digelarnya muscab yang akan melahirkan ketua definitif,” ucapnya.
Kendati demikian, imbuh Ajieb, paling tidak tahapan dalam pencapaian target tersebut dimulai dari sekarang. Tak heran jika masalah ini masuk dalam poin evaluasi dari refleksi harlah bertema ‘Merawat Persatuan dengan Pembangunan’ tersebut.
“Peringatan harlah tahun ini kami akui sederhana. Sikonnya kurang memungkinkan untuk dirayakan besar-besar. Tapi yang terpenting muhasabahnya,” tegas Ajieb.
Pantauan kuninganmass.com, meski digelar sederhana namun kebersamaan diantara kader partai ka’bah itu terlihat, terlebih ada tumpeng. Para anggota dewan dari Fraksi PPP pun tampak hadir. Seperti dr Toto Taufikurohman Kosim, Drs H Momon Suherman maupun Iip Syarif Hidayat SE.
Bukan hanya mereka, berada ditengah-tengah kebersamaan jajaran pengurus, seorang politisi muda Masuri Gonjes yang kebetulan saat ini menjabat pula ketua DPD KNPI Kuningan.
Hanya saja tidak terlihat H Yusron Kholid dan H Uus Yusuf, yang berhalangan hadir. (deden)