KUNINGAN (MASS) – Pasca pandemi covid-19, pemerintah harusnya menggenjot pertumbuhan ekonomi. Salah satu yang harus disupportnya adalah para pelaku UMKM agar biasa mandiri.
Namun hal unik justru terjadi di kabupaten Kuningan, yang seharusnya pemerintah daerah membantu pelaku UMKM justru malah para birokratnya yang menjadi pelaku atau pengusaha itu sendiri.
Tudingan itulah yang disampaikan Bendahara Umum DPD KNPI Kabupaten Kuningan Geni Wirawan, mengomentari fenomena munculnya beberapa cafe atau rumah makan yang diketahui milik birokrat atau mantan birokrat.
“Pendiriannya seperti sulap, selepas pensiun langsung berdiri usaha tersebut atau bahkan dalam waktu beberapa bulan sudah beres perijinan dan lain-lainnya,” sebut Geni.
Beda halnya dengan masyarakat biasa yang butuh waktu untuk mengurus ijin usahanya. Bahkan, lanjut Geni, mungkin kalo dilihat secara moril, para biroktat itu seharusnya membantu pelaku UMKM agar usahanya bisa maju dan mandiri.
“Tidak hanya sampai di cafe dan rumah makan tetapi ada juga birokrat yang membuka usaha toko modern. Ini seolah-olah mengesampingkan tugas pemerintah untuk mensuport UMKM dan pasar tradisional atau warung warung kecil yang ada di tengah tengah masyarakat,” sebutnya.
Ia menegaskan, bukan tidak boleh para birokrat membuka usaha atau bisnis, namun ada baiknya sebelum buka usaha minimal ada 1 atau lebih UMKM yang sudah dibantu atau dilibatkan dalam bisnisnya.
“Ini kan yang terlihat, tidak ada ketelibatan UMKM dalam usaha/bisnis mereka, situasi ini yang tidak bisa dipungkiri rasa empati mereka selama ini ada tidak nya keberpihakan terhadap UMKM,” tuturnya.
Ia berharap, hal ini bisa dinotice juga oleh Bupati Kuningan agar ini bisa menjadi perhatian khusus pemerintah Kabupaten Kuningan. (eki)
Alit
22 Maret 2023 at 08:38
Naluri bisnisnya muncul, nu penting dapur ngebul, keun bae yg lain mah bukan urusan saya, kitu meureun pikirna…. invesnya semoga dr uang yg halal, bukan dr hasil korupsi, mengemis & cara2 yg tdk halal….
ogut
22 Maret 2023 at 12:52
Jalan ninja money laundry..