KUNINGAN (MASS) – BNN Kabupaten Kuningan menggelar Sosialisasi Rehabilitasi dan Pasca Rehabilitasi kepada 37 peserta yang terdiri dari Dokter Fungsional Puskesmas Se-Kabupaten Kuningan. Kegiatan ini diehlat di Wisma Permata Kuningan.
Kepala BNN Kab. Kuningan, Edi Heryadi, MSi menyebutakn, kegiatan ini merupakan program kerja BNN Kabupaten Kuningan bidang Rehabilitasi, dan juga merupakan tindak lanjut dari rapat koordinasi dengan Dinas Kesehatan menggagas untuk di bentuk Puskesmas Satelit yang dapat melayani klien dengan penyala hguna/pecandu Narkoba sebelum di rujuk ke Puskesmas Rujukan Narkoba.
Di Kuningan sendiri Lembaga Rehabilitasi Instansi Pemerintah, selain Klinik Pratama BNN Kabupaten Kuningan, juga ada tiga Puskesmas yakni Puskesmas Windu Sengkahan, Puskesmas Cidahu dan Puskesmas Cibingbin.
“Diluar yang tiga itu belum dapat mewakili pelayanan rehabilitasi pecandu Narkoba di wilayah Kabupaten Kuningan. Untuk dapat memaksimalkan pelayanan tersebut, maka diharapkan semua Puskesmas dapat melaksanakan pelayanan rehabilitasi yang dapat melayani masyarakat di seluruh wilayah Kuningan,” jelasnya.
Sementara itu pada acara ini menghadirkan 4 narasumber yakni Kepala BNNK Kuningan, Edi Heryadi, MSi. Ia memaparkan terkait regulasi dalam pelayanan Rehabilitasi.
Diterangkan, dalam menghadapi permasalahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, selain regulasi yang harus dipatuhi tapi diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh masyarakat untuk mencegah narkoba dan mensosialisasikan akan bahaya narkoba.
Edi mengajak setiap puskes bisa melayani pasien Narkoba yaitu dengan melakukan screening sederhana. Memasang spanduk layanan pasien NAPZA disetiap puskes agar masyarakat mengetahui bahwa di puskes bisa melayani para pecandu dan penyalahguna.
Sedangkan, pematiri kedua Kepala Seksi Pasca Rehabilitasi Bidang Rehabilitasi BNN Provinsi Jawa Barat Birin Bendrayuli, SSos MAP. Materi yang di sampaikan merupakan materi Pasca Rehabilitasi dengan tema Pascarehabilitasi adalah program Ianjutan yang diberikan kepada klien pecandu atau korban penyalahgunaan narkoba yang telah menyelesaikan rehabilitasi medis atau rehabilitasi sosial, guna mempertahankan kepulihan.
Selajutnya dr Fatimah Amelia Kurniasih yang merupakan Kepala Seksi Penguatan Lembaga Rehabilitasi Bidang Rehabilitasi BNN Provinsi Jawa Barat. Materi yang disampaikan meliputi pengertian Narkoba sampai ke konseling individu yang merupakan salah satu jenis intervensi bagi pecandu dalam program rehabilitasi.
“Dalam proses perubahan perilaku terdapat beberapa tahap yaitu, pre contemplation, fontemplation, preparation, action maintenance serta relapse,” jelasnya.
Program rehabilitasi belum dapat berjalan jika klien masih berada dalam tahap pre contemplation, dimana klien belum menyadari bahwa terdapat masalah pada dirinya terkait penggunaan Narkobanya.
Untuk pemateri terakhir pada kegiatan ini adalah Kepala UPTD Puskesmas Cibingbin, dr H Denny Mustafa. Adapun materi yang disampaikan terkait bagaimana penanganan di Puskesmas Satelit jika mendapatkan klien pecandu Narkoba.
Ia mengenalkan satu instrumen skrinning yang di sebut ASSIST (Alcohol, Smoking and Substances Invovement Screening Test). Instrumen ini di gunakan untuk mengetahui jenis Narkoba apa saja yang digunakan klien selama hidupnya, dan seberapa tinggi skornya.
“Jika skor nya berada dalam kategori rendah hanya di butuhkan edukasi kepada klien, jika kategori sedang di butuhkan intervensi singkat, dan jika kategori tinggi dibutuhkan pengobatan intensif,” ujarnya.
Deni berharap dengan terlaksananya kegiatan sosialisasi ini, Puskesmas Satelit untuk pecandu Narkoba dapat segera terwujud.(agus)