KUNINGAN (MASS)- Plt Bupati Kuningan Dede Sembada langsung bereaksi cepat usai mengetahui ada dua pejabat yang ribut dan nyaris adu jotos. Desem panggilan akrab dari Dede Sembada usai meminta keterangan dari pihak terkait langsung memberikan keterangan kepada wartawan.
Menurutnya, kejadian itu bukan terjadi pada saat pelantikan Penjabat Sekda pada Rabu (21/3/2018). Tapi sebelum pelantikan. Hal ini harus diklarifiaksi karena di medsos ramainya seperti itu.
Kemudian, juga tidak terjadi ada jotos karena ketika ada satu pejabat dipukul ia menghindar. Dengan ada keterangan seperti ini informasi tidak menjadi liar kemana-mana.
“Saya sebagai pejabat pembina kepegawaian menyayangkan dengan kejadian ini. Untuk mengetahui apa pemicu dari permasalah ini maka akan dipanggil dua pejabat tersebut,” ujar Desem kepada wartawan di ruangannya, Senin sore.
Desem yang didampingi kepala BKPSDM Drs Uca Somantri dan Kabag Humas Dr Wahyu Hidayah MSi, tidak mengetahui pasti penyebab Kepala DLH Amirudin menyerang Kabid Pengadaan, Pemberhentian dan Pembinaan Apratur Ade Priatna, maka untuk lebih jelas mereka akan dipanggil.
Terkait dari pihak Ade Priatna yang melakukan langkah hukum, menurut Desem itu merupakan hak pribadinya. Namun secara kedinasan sebagai Plt Bupati akan menyelesiakan karena jangan sampai terjadi kasus seperti ini lagi.
“Kami akan bentuk tim untuk melakukan penyilidikan kasus ini. tentu agar mengetahui kasus ini,” jelasnya.
Mengenai kasus Amarudin yang ramai dibicarakna diluar, Desem tidak mau berkomentar jauh. Ia membenarkan sebelum menjadi Plt Bupati, Bupati Acep kali itu memerintahkah untuk melakukan klarifikasi terkait informasi yang beredar diluar bahwa Amridun diduga melakukan tindakan tidak sesuai dengan kepatutan dan melanggar kode etik.
Pada saat itu Desem ditunjuk sebagai ketua tim dan hasil klarifikasi ternyata tidak terbukti, sehingga dianggap permasalahan beres.
“Pada saat itu pihak Pak Amir dan keluraga menyatakan tidak menjadi masalah dan dianggap beres,” Desem manandaskan.
Ketika ditanya mengenai tindakan apa yang dianggap tidak sesuai dengan kepatutan dan melangar kode etik, Desem tidak menjawab secara gamblang. Karena bagi dia, pihak pemda harus menghargai privasi kadis DLH.
“Gini aja kalau ada pihak yang kurang puas dengan hasil klarifiksi dari permasalahan Pak Amir coba layangkan secara tertulis, maka akan ditindak lanjuti,” ujarnya. (agus)