KUNINGAN (MASS)- Rombongan mahasiswa dan dosen sekolah pascasarjana Universitas Kuningan (Uniku) Rabu (7/3/2018) pagi bertolak ke Bangkok Thailand. Rombongan itu terdiri dari 36 mahasiswa dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Ekonomi (PE) dan Pendidikan Biologi (PBio) dan 2 dosen pembimbing yakni Dr Usep Sutisna dan Dr Entin.
Keberangkatan mereka ke Bangkok untuk mengikuti “International Lecture” di Rajamanggala University of Technology Krungthep (RMUTK), Thailand selama kurang lebih seminggu. Program ini terselenggara sebagai realisasi MoU antara Uniku dan RMUTK yang ditandatangani 2017 yang lalu.
“Ini merupakan Kali ketiga realisasi program kerjasama Uniku-RMUTK. Sebelumnya pengiriman 1 orang mahasiswa untuk mengikuti “Sit in Program” dan 17 mahasiswa S2 dari Prodi Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Uniku,” ujar Rektor Uniku Dr Dikdik Harjadi SE MSi saat melepas rombongan di Aula Sekolah Pascasarjana Uniku Kampus II, Jalan Pramuka, Kuningan, Selasa (6/03/2018).
Dikdik merasa bangga karena SPS Uniku sangat responsif untuk mengikuti pertukaran mahasiswa di Bangkok Thailand. Keberangkatan puluhan mahasiswa ke RMUTK Bangkok ini akan menambah pengalaman akademik yang amat berharga bagi mahasiswa.
Selama di Bangkok, Rektor berharap mahasiswa S2 bisa memanfaatkan referensi yang bermanfaat bagi penulisan tugas akhir (tesis). Diharapkan mahasiswa manfaatkan perpustakaan di RMUTK untuk mendapat referensi yang relevan.
“RMUTK adalah salah satu Universitas Negeri yang berkualitas di Thailand, jadi manfaatkanlah,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur SPS Uniku Dr Iskandar MM, mengungkapkan, pihaknya sangat bangga mahasiswa S2 Uniku bisa mengikuti program internasional.
“Delegasi mahasiswa Uniku dikenal aktif selama mengikuti perkuliahan di kelas. Kemampuan Bahasa Inggrisnya juga diatas rata-rata. Jadi saya optimis, keberangkatan anda ke Bangkok akan menjadi kebanggaan bagi Uniku dan Bangsa,” ujar mantan Rektor Uniku dua periode itu.
Iskandar mengungkapkan pihaknya mewajibkan mahasiswa Pascasarjana Uniku untuk mengikuti program pertukaran pelajar di luar negeri.
“Akan ada nuansa dan pengalaman akademik yang berbeda saat anda ke luar negeri. Hidup anda akan jauh lebih optimistik. Wawasan akademik global pun akan lebih luas,” ujarnya. (agus)