KUNINGAN (Mass) – Terhitung hari ini, Selasa (9/5), petugas gabungan baik dari unsur Polri, TNI, Dinas Perhubungan (Dishub), dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) akan menggelar razia selama 14 hari kedepan. Ops Patuh 2017 serentak dilakukan, sebab angka kecelakaan lalu lintas di jalan raya setiap tahun meningkat akibat masih kurangnya kesadaran pengendara dalam ketertiban berlalu lintas.
Sambutan Kakorlantas Polri Irjen Pol Drs Royke Lumowa MM yang dibacakan langsung Kapolres Kuningan AKBP M Syahduddi SIK MSi menyampaikan, keselamatan berlalu lintas memang sering diabaikan bahkan tidak dianggap penting. Kesadaran pengguna lalu lintas baik pejalan kaki, pengendara kendaraan bermotor, maupun pengguna jalan lainnya masih rendah.
“Hal itu masih ditemukannya pengendara yang melawan arus lalu lintas, serta menggunakan kendaraan bak terbuka untuk transportasi masyarakat. Karenanya, Operasi Patuh 2017 ini dilaksanakan untuk mewujudkan dan memelihara keamanan, keselamatan dan kelancaran serta ketertiban berlalu lintas (Kamseltibcarlantas),” ujarnya.
Sebab lanjutnya, data jumlah kecelakaan lalu lintas Ops Patuh 2016 sebanyak 2.542 kejadian mengalami peningkatan 132 kejadian, atau 5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2015 sebanyak 2.410 kejadian. Jumlah korban meninggal dunia Ops Patuh 2016 sebanyak 412 orang, mengalami penurunan sebanyak 76 orang atau 18 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebanyak 488 orang.
“Jumlah korban luka berat Ops Patuh tahun 2016 sebanyak 724 orang, mengalami peningkatan sebanyak 56 orang atau 8 persen, dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebanyak 688 orang. Jumlah pelanggaran lalu lintas Ops Patuh tahun 2016 sejumlah 750.107 pelanggaran, meningkat 18 persen dari tahun 2015 yakni sebanyak 62.161 tilang dan teguran sebanyak 12.034,” sebutnya.
Secara umum, pihaknya menyimpulkan, hasil dari evaluasi tersebut bahwa dominasi pelanggaran yang terjadi adalah pelanggaran kelengkapan surat-surat kendaraan, penggunaan safety belt dan pelanggaran terhadap rambu/marka jalan.
“Untuk Polda jajaran, sasaran pelanggaran dapat disesuaikan dengan trend dan karakteristik di kewilayahan. Silahkan jadikan target dalam ops kali ini dengan mengevaluasi Ops Patuh tahun lalu, dan melihat banyaknya pelanggaran yang terjadi belakangan di setiap wilayah,” pungkasnya. (andri)