KUNINGAN (MASS) – Prodi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Kuningan meraih Juara 1 dan 3 lomba Media Pembelajaran Matematika antar mahasiswa Se-Jawa Barat. Lomba ini merupakan rangkaian kegiatan Liga Matematika Se-Jawa Barat (LIMAS JABAR) XVIII yang diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Matematika IAIN Syekhnurjati Cirebon.
Lomba media pembelajaran matematika ini terdiri dari 2 tahap seleksi. Untuk seleksi yang pertama tim peserta wajib mengirimkan makalah tentang media pembelajaran yang akan ditampilkan dan video yang menampilkan proses penggunaan alat peraga tersebut dalam pembelajaran.
Setelah tahap seleksi makalah dan video, diambil peringkat 5 besar, yang kemudian diundang pada gelaran Grand Final pada 2 November untuk mempresentasikan alat peraganya di hadapan dewan juri.
Juara 1 diraih oleh tim prodi matematika STKIPM semester 5 yang beranggotakan Nurwati, Nurfauziyah dan Siti Ayu Rahayu. Tim Nurwati dkk membawakan alat peraga yang berjudul “Logic Math Electricity Study”. Alat peraga ini memadukan konsep matematika dan elektronika untuk membantu siswa memahami materi pelajaran logika.
Sedangkan tim mahasiswa prodi pendidikan matematika semester 1 yang beranggotakan Yoga, Hani dan Indriyani berhasil meraih juara 3. Yoga dkk membawakan alat peraga yang bernama Do-Mat atau Domino Matematika. Alat peraga ini membantu guru untuk menganalisis kesulitan belajar siswa dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, akar dan pangkat dalam bentuk permainan sehingga dapat meningkatkan minat siswa untuk belajar mahasiswa.
Ketua Prodi Pendidikan Matematika STKIP Muhammadiyah Kuningan, Ricki Yuliardi, M.Pd menyampaikan rasa syukur atas prestasi yang diraih oleh mahasiswanya. Ia mengatakan, menjadi juara bukanlah tujuan yang utama mengikuti lomba ini.
“Tujuan yang terpenting adalah mahasiswa sebagai calon guru matematika mampu mengembangkan kreativitas dan keterampilan dalam merancang media pembelajaran yang dapat membantu siswa memahami konsep juga mampu meningkatkan daya tarik dan motivasi siswa untuk belajar matematika, yang notabene sampai saat ini matematika masih menjadi mata pelajaran yang cukup ditakuti oleh siswa,” ucapnya.
Lantaran ditakuti, sambung Ricki, maka guru matematika harus mampu mengemas matematika itu menjadi sebuah pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan bermakna bagi siswa.
Nurwati mewakili rekan-rekan anggota tim yang lain menyampaikan rasa syukur dan ucapan terimaksih untuk para dosen pembimbing. Baginya, ini merupakan sebuah pengalaman yang sangat berharga dapat berlomba di tingkat jawa Barat dan mendapatkan piala bergilir dari Gubernur Jabar.
“Semoga kegiatan yang bermanfaat ini dapat terus dilaksanakan untuk tahun depan sehingga memotivasi para mahasiswa untuk mendesain, merancang dan membuat alat peraga matematika yang kreatif dan inovatif,” harap Nurwati. (deden)
