KUNINGAN (MASS) – Akhir pekan kemarin (27/7/2019), muncul J-Langkung di Kuningan. Hanya saja bukan sosok yang biasa tayang di film horor, melainkan sebuah komunitas touring pengendara sepeda motor.
“J-Langkung ini kepanjangannya Jelajah Petualang Kuningan. Ekspedisi pertama kita ke Cipanas Subang, berikutnya rencana ke Padabeunghar atau ke tempat lain,” ujar Amuy, penanggungjawab touring.
Mengawali touringnya, 22 pemotor dari berbagai elemen masyarakat menyusuri jalanan di Kuningan wilayah selatan. Selain menikmati keindahan alam, kelompok touring ini pun menyaksikan pembangunan jalan yang belum merata.
Touring tersebut dimulai dari Warung Tamkot Taman Kota Kuningan menuju wilayah Kecamatan Kadugede, Darma, dan di pertigaan Cipasung belok kiri menuju Kecamatan Selajambe. Setelah tiba di Selajambe perjalanan dilanjutkan ke Objek Wisata Cipanas di Kecamatan Subang.
Tiba di Cipanas sekitar pukul 11.00 WIB, seluruh pemotor menikmati suasana alam Cipanas bahkan berendam di beberapa kolam yang berisi air panas dalam kategori sedang, cukup panas, dan kolam sangat panas. Bahkan diantaranya juga ada yang menelusur ke sumber mata air panas alami tersebut dan menyaksikan sendiri bagaimana air keluar dari tebing, sela bebatuan, dan dari dasar sungai.
Bau belerang dan suasana hutan tidak menyurutkan keingintahuan tersebut.
Setelah kurang lebih tiga jam di wisata Cipanas, perjalanan dilanjutkan ke Desa Gunungaci Kecamatan Subang. Jalan rusak dalam kategori parah mulai dirasakan dari Subang menuju desa tanpa sinyal tersebut.
Setelah menikmati hidangan nasi liwet, perjalanan dari desa penghasil kopi tersebut dilanjutkan ke Desa Situgede kemudian menerobos ke Desa Cipakem. Kondisi jalan diantara dua desa tersebut disaksikan lebih parah jika dibanding kondisi jalan dari Subang ke Gunungaci. Yang lebih menghawatirkan, jalan hasil pembangunan TMMD yang menghubungkan Dusun Cigerut Desa Cipakem nyaris hancur tak tersisa.
“Perjalanan sangat menegangkan, alhamdulillah walaupun jalannya hancur kami selamat sampai tujuan,” kata Dadan Hamdani, salah satu pemotor.
Jalan rusak yang membuat pemotor geleng-geleng kepala masih dirasakan sampai Dusun Seklok Desa Cipakem. Jalan tersebut masih berlandaskan tanah campur krikil dan batu, sehingga cukup menyulitkan bagi pengendara yang belum mengenal medan jalan tersebut.
Alih-alih perjalanan di musim hujan, kemarau panjang yang berhasil mengeraskan tanah tersebut tidak mengubah kesulitan berkendara menjadi mudah.
“Salut buat warga di sini yang sabar dan betah ditengah minimnya pembangunan,” tutur Hamdan.
Selain karena kondisi jalan yang rusak parah, perjalanan yang menghabiskan waktu hampir setengah hari itu sangat berkesan karena kendala yang dirasakan cukup kompleks.
Diantaranya, karena persiapan yang serba mendadak serta kualifikasi motor tidak ditentukan jenis dan kondisinya, banyak motor yang harus ke bengkel saat perjalanan. Ada motor yang knalpotnya hampir copot, rantainya terlalu longgar, dan rem blong akibat piringan yang terlalu panas.
“Ada beberapa yang kesulitan saat melewati tanjakan dan bahkan jatuh saat turunan curam, tapi alhamdulillah tiba di pusat kota masih dalam kondisi selamat,” paparnya.
Dari 22 pemotor yang ikut serta, terlihat legislator Rusdiana dan Andi Malarangeng. Selain itu Ketua KNPI Masuri Gonjes, Ketua PGM Opik Ofitrson dan calon Ketua GP Ansor Cak Imin.
Dua komisioner Bawaslu, Abdul Jalil Hermawan dan Iksan Bayanulloh, punya nyali untuk melintasi medan menantang. Sama halnya dengan Ketua KPU Asep Z Fauzi.
Tak ketinggalan, Dedi Ahimsa dengan motor antiknya, melaju cukup tegap. Ketegapannya dalam berkendara tidak kalah oleh jajaran pengurus KNPI yang ikut serta. (deden)