KUNINGAN (MASS) – Pada Sabtu (05/3/2022) kemarin, Jabar Bergerak Zillenial (JBZ) Kabupaten Kuningan menggelar program kerja pertamanya di ranah pendidikan, JBZ Goes to School.
Program yang isinya berbagi edukasi bersama pelajar itu, memilih SMP Negeri 1 Cilimus sebagai sekolah pertama yang dikunjungi. Dengan mengusung tema “Menyongsong Generasi Emas : Entaskan Kenakalan Remaja”, JBZ mengadakan sesi talkshow bersama siswa dan siswi disana.
Kegiatan JBZ Goes to School sendiri, disambut dengan baik oleh kepala sekolah SMP Negeri 1 Cilimus Ida Nurhaeda M Pd.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih. Terlebih tema yang diangkat sangat sinkron sekali dengan kebutuhan para siswa dan siswi disini yang sedang memasuki usia remaja. Saya harap setelah ini akan ada kunjungan-kunjungan lagi dari JBZ agar kami bisa tetap menjalin silaturahmi dan berkolaborasi untuk kedepannya,” ujarnya dalam sambutannya.
Ketua pelaksana Intan Helmalia, mengatakan bahwa tujuan diadakannya program kerja ini, untuk memberikan wawasan luas kepada pelajar akan pentingnya menjaga diri dari kenakalan remaja.
Remaja, juga diajak untuk mengetahui berbagai faktor penyebab hingga berbagai dampak yang akan ditimbulkan.
“Dalam upaya mengentaskan kenakalan remaja, tentunya kita perlu sharing dan membangun komunikasi yang positif dengan remaja itu sendiri,” sebutnya.
Selain itu, Ketua Umum JBZ Kuningan Naufal Adam menjelaskan bahwa tema yang dipilih dalam talkshow ini, sangat berkaitan dengan perwujudan generasi emas Indonesia di tahun 2045.
“Seperti yang kita ketahui, untuk mewujudkan generasi yang unggul, tentunya remaja ini sangat berperan penting, karena dalam 10-20 tahun ke depan Indonesia akan berada pada fase bonus demografi, dimana sebagian besar penduduknya berada pada usia produktif, dan yang saat ini masih berusia remajalah yang akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia dalam memanfaatkan bonus demografi tersebut,” ujarnya.
Karenanya, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membangun SDM yang berkualitas adalah dengan melakukan pengentasan kenakalan remaja.
Lebih dari itu, siswa dan siswi juga terlihat begitu antusias mengikuti rangkaian kegiatan. Apalagi, acara juga diseling ice breaking, dan sesi diskusi, sehingga acara jadi lebih hidup. (eki)