KUNINGAN (MASS) – Gonjang-ganjing PDAU (Perusahaan Daerah Aneka Usaha) hingga mencuat isu pembubaran perusahaan daerah tersebut, menuai tanggapan dari Ayuningtyas Widari Ramdhaniar, S.I.A.,M.Kesos, salah seorang staf ahli DPR RI. Ia berpendapat, justru PDAU merupakan aset daerah yang dapat mendongkrak PAD jika dikelola dengan baik.
“Menurut pendapat saya tidak perlu langsung dibubarkan. Jika dahulu, kata Pak Yudi Budiana, bahwa PDAU di era tahun 2009-2014 pernah menyumbang Rp 500 juta pertahun maka ketika sekarang hanya Rp4,6 juta saja, artinya ada yang perlu dibenahi,” ujarnya kepada kuninganmass.com, Sabtu (22/6/2019).
Tyas mengungkapkan, kalau diibaratkan orang kecelakaan dan kakinya yang bermasalah fatal, ketika dilakukan amputasi kaki tidak akan membunuh orangnya. Maka, menurutnya, hal yang sama pun perlu dilakukan pada PDAU ini.
“Berilah ruang juga pada orang-orang yang memiliki kapasitas untuk membesarkan PDAU Kabupaten Kuningan. Menyembuhkan mungkin saat ini istilah yang tepat, karena menurut saya PDAU tidak hanya menyangkut soal pariwisata Waduk Darma saja seperti yang saat ini sering dibicarakan,” ucapnya.
Aneka Usaha, imbuh perempuan berparas cantik itu, artinya berbagai macam usaha lainnya seperti UMKM, atau usaha yang dapat membantu petani untuk mengembangkan usahanya.
“Siapa bilang hal itu tidak menguntungkan. Saya yakin jika dikembangkan bisa menyumbangkan banyak ke PAD Kabupaten Kuningan. Namun tentu saja hal itu tidak dalam waktu sekejap. Butuh proses tapi pasti, selama ada master plan,” tandasnya.
Perempuan yang memiliki pengalaman kerja di sejumlah perusahaan ternama di ibu kota itu berharap PDAU dapat memiliki pemimpin yang masih muda dan memiliki akses yang kuat kepada banyak hal. Karena menurut dia, mengelola PDAU ini bukan hanya sebatas memiliki wewenang saja tapi harus memiliki networking yang luas agar bisa membantu banyak hal kedepannya di berbagai sektor.
“SWOT analysis sangat diperlukan dalam hal ini karena proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis dan dapat mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut,” tukasnya.
Sekilas tentang Tyas, sebagai pituin Kuningan dirinya kerap memperjuangkan program dari pusat untuk Kuningan. Tahun ini pun ia tengah memperjuangkan kembali bantuan PJU (Penerangan Jalan Umum) tenaga surya untuk 100 titik di kota kuda ini. (deden)