KUNINGAN (MASS)- Setiap ada karnaval penampilan teater jalanan Universitas Kuningan (Uniku) paling ditunggu penonton. Penampilan mereka menjadi puncak dari karnaval budaya bertemakan nasionalis.
Pada karnaval kali ini teatar jalan mengangkat tema “Kering’. Bukan hanya kostum dan tema yang membuat penonton penasaran tapi dari jumlah peserta yang hadir berjumlah 450 orang. tentu ini paling banyak dan menarik.
Teater jalanan menampilkan kesenian kolaborasi antara seni musik dengan teater. Penoton sendiri begitu diumuman Uniku peserta berikut langsung antusias mereka memberikan apluas dan juga langsung melakukan dokumentasi.
Sutradara Teater Jalanan yang juga Sekretaris Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Arip Hidayat, MPd menyebutkan, dalam pawai karnaval alegoris kali ini, Uniku mempersembahkan teater jalanan yang bertemakan “Kering”.
“Kering merupakan metafor dari kondisi dan situasi saat ini, baik tentang alam maupun manusia. Kering alam menyebabkan bencana, kering pikiran dan hati manusia menyebabkan hilangnya sisi kemanusiaan,” jelasnya.
“Kering bukan hanya soal musim, kering bukan hanya soal hujan, kering bukan hanya soal debu, tapi soal kita semua, soal kehidupan,” tambahnya lagi.
Turut hadir dalam acara karnaval pawai alegoris tersebut, Ketua Yayasan Pendidikan Sang Adipati Kuningan (YPSAK) Drs. Uri Syam SH., MH beserta jajarannya, Rektor Universitas Kuningan (Uniku) Dr Dikdik Harjadi, SE., M.Si. (agus)