KUNINGAN (Mass) – Wilayah hukum Polres Kuningan menerima tim peneliti dari Sespim Polri dalam rangka penelitian strategi penanganan aksi intoleransi dan makar. Kedatangan tim disambut langsung Kapolres Kuningan AKBP M Syahduddi SIK MSi di aula Jananuraga Mapolres Kuningan, Selasa (9/5).
Dalam kesempatan itu pula, hadir Dandim 0615 Kuningan Letkol Arief Hidayat SIP, Wakil Ketua DPRD H Uci Suryana SE, tokoh agama, tokoh masyarakat, mahasiswa serta sejumlah tamu undangan lainnya. “Kegiatan ini merupakan salah satu fungsi dan peran Sespim Polri, yang diamanatkan peraturan Kapolri no 21 tahun 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja satuan organisasi pada tingkat Mabes Polri,” ucap Ketua Tim Peneliti Sespim Polri Brigjen Pol Maman Mulya Karnama saat memberikan sambutan.
Adapun maksudnya kata Maman, yakni merumuskan langkah-langkah strategi aksi intoleransi dan makar. Sedangkan tujuan adalah mendeskripsikan dan menganalisis strategi penanganan intoleransi dan makar yang efektif, serta mendeskripsikan upaya menjaga NKRI. Sebab, dinamika perkembangan demokrasi dan politik dalam negeri hadir dalam suasana keterbukaan yang begitu luas, sebagai dampak arus globalisasi dan kemajuan sistem teknologi informasi.
“Salah satu keberadaan medsos begitu bebasnya dan liar, sehingga kontrol pemikiran semakin dinamis. Dampak ini dirasakan ketika demam pilkada DKI, dimana muncul semangat kebangkitan kelompok-kelompok tertentu yang awalnya mengalami proses spesifikasi dukungan politik terhadap calon kepala daerah, yang mengarah kepada isu-isu instabilitas keamanan dan unggahannya mengangkat gaya sarkatis isu SARA,” ungkapnya.
Menurutnya, perkembangan isu SARA adalah hal yang sangat sensitif jika tidak dipahami dalam koridor NKRI, dalam frame filosofi dasar Pancasila yang seharusnya sudah final, dan tidak perlu dibahas atau dijadikan model-model permasalahan yang bisa mengarah pada kasus-kasus intoleransi.
“Dalam rangka pendalaman singkat dalam rangka pemahaman masyarakat, diperlukan metodologi pengukuran yang kami rancang dalam penelitian ini. Mohon kiranya partisipasi satuan wilayah, dalam hal ini Polres Kuningan dan analisa komprehensif yang berguna dalam kebijakan strategis Polri di masa depan,” pungkasnya. (andri)