KUNINGAN (MASS)- Tidak dapat dipungkiri era milenial yg semakin modern membawa dampak terhadap hangatnya sebuah silaturahmi. Berbagai aktifitas yg menyita waktu, fasilitas yang praktis dan canggih mengurangi pergerakan untuk berinteraksi dengan sesama muslim.
Menyadari Hal tersebut, Kemenkumham RI Mengangkat Perkuat Ukhuwah Islamiyah sebagai tema dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dilaksanakan secara serentak diseluruh UPT Kemenkumhami Selasa (20/11/2018). Acara diikuti oleh yang diikuti oleh seluruh Pegawai dan 138 Orang Warga Binaan Lapas Kuningan.
Kalapas Kuningan Samsul Hidayat membuka peringatan Maulid Nabi. Ia berpesan agar mengikuti kegiatan dengan khusyu karena hal-hal seperti ini yang sangat dibutuhkan dalam memperat tali persaudaraan, memperkokoh perdamaian sesama umat serta persatuan bangsa.
“Dan kita dapat meneladani/mencontoh sifat-sifat dari Nabi Muhammad SAW dan menerapkannya dalam kehidupan bermasyarakat maupun sebagai pribadi dalam keluarga,” ujarnya.
Diterangkan, jangan menelan mentah-mentah sebuah kabar atau ajakan yang riskan dan beresiko memecah umat Islam. Perbedaan adalah sebuah hal yang manusiawi. Perbedaan itu indah, jadikan perbedaan sebagai alat untuk mempersatukan umat, bangsa dan agama.
Diakhir sambutannya Kalapas berterima kasih kepada seluruh jamaah yang hadir dan apresiasi kepada panitia yang sangat sigap untuk mempersiapkan kegiatan ini. Hal ini sehubungan adanya surat edaran dari Dirjenpas yang dikeluarkan Senin (19/11/2018) sore harus dilaksanakan secara serentak.
Peringatan Maulid Nabi diisi juga oleh Asrokol dan Ceramah KH Aman Samsul Falah, SAg dari MUI Kab. Kuningan.
Dalam siraman rohaninya disebutkan ada beberapa langkah untuk memperkuat Ukhuwah Islamiyah diantaranya menutup aib saudara seiman, memaafkan saudara seiman.
“Selain itu juga melepaskan kesulitan sesama muslim, berbaik sangka kepada sesama muslim dan berdoa untuk sesama muslim,” tambahnya.
Dalam ceramahnya juga disebutkan hikmah orang yang menanamkan ukhuwah Islamiyah adalah mereka merasakan buah dari lezatnya iman, mereka berada dalam naungan cinta Allah. Lalu, mereka adalah ahli Syurga di akhirat kelak.
Kemudian, bersaudara karena Allah adalah amal mulia dan mendekatkan diri kepada Allah dan terakhir diampuni dosanya oleh Allah.
Diakhir Kegiatan, Kasi Pembinaan, Ratri menambahkan Ukhuwah juga membangun umat yang kokoh. Ia adalah bangunan maknawi yang mampu menyatukan masyarakat mana pun. Ia lebih kuat dari bangunan materi, yang suatu saat bisa saja hancur diterpa badai atau ditelan masa. Sedangkan bangunan ukhuwah Islamiyah akat tetap kokoh.
Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda:
“المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضًا
“Mukmin satu sama lainnya bagaikan bangunan yang sebagiannya mengokohkan bagian lainnya.”(HR. Bukhari). (agus)