KUNINGAN (MASS)- 22 Santri Darul Quran Desa Cikubangmulya Kecamatan Ciawigebang yang mengalami keracunan usai menyantap jamur, pada Sabtu diperbolehkan pulang oleh pihak RS Mitra Husada. Sedang yang lima orang masih dirawat karena belum pulih 100 persen.
“Yang dirawat masih mengalami lemas. Sedangka 22 orang boleh pulang,” ujar Kapolsek Ciawigebang Kompol Yayat Hidayat, Sabtu (1/2/2020).
Seperti yang dikatakan dr Andi yang merupakan dokter yang menangani pasein menyebutkan, para santri itu kalau sudah tidak pusing boleh pulang. Pihaknya belum bisa memastikan keracunan itu dari jamur karena harus diperiksa dulu.
Sekadar mengingatkan, meski yang dirawat RS Mitra Husada Kecamatan Ciawigebang total 27 santri. Ternyata yang mengkonsumi jamur yang diduga penyebab keracunan total ada 30 orang.
baca berita sebelumnya: https://kuninganmass.com/incident/yang-mengkonsumsi-ada-30-orang-polisi-bawa-sample-jamur/
Namun, tiga santri Darul Quran Desa Cikubangmulya Kecamatan Ciawigebang itu dinyatakan tidak parah, sehingga mereka ditangani di ponpes.
“Tiga orang mah tidak muntah-muntah, jadi dianggap tidak parah. Sedangkan dari 27 orang rinciannya adadlah 7 orang perempuan dan 20 orang,” ujar Kapolsek.
Yayat mengaku, selain mengamankan jamur yang sudah dimasak, juga semple jamur yang masih mentah yang diambil di lokasi. Nanti akan diteliti apakah benar penyebabnya dari jamur atau bukan.
baca berita sebelumnya: https://kuninganmass.com/incident/diduga-keracunan-jamur-puluhan-santri-dilarikan-ke-rumah-sakit/
Dari informasi yang kuninganmass.com peroleh, pada saat santri menemukan jamur itu, oleh yang ibu yang memasak jamur sudah dilarang jangan di konsumsi karena beracun. Namun, ternyata santri yang menemukan “keukeuh” sehingga juru masak pensantren memasaknya.
“Santri yang menyuruh si juru masak juga ikut muntah-muntah. Andai mendengar omongan juru masak mungkin tidak akan seperti ini,” ujar seorang kakek yang mengaku kakek dari Emay dan Iin yang ikut jadi korban. (agus)