KUNINGAN (MASS) – Turunnya Komnas HAM ke Kuningan ternyata menuai reaksi dari beberapa aktivis dan masyarakat Kuningan. Salah satunya Rudi Idham Malik yang kebetulan ketua LSM Geram, ia merasa tersinggung.
“Terkait kedatangan Komnas HAM ke Pemkab Kuningan saya sebagai masyarakat Kabupaten Kuningan merasa tersinggung,” tegas Rudi dengan nada geram.
Menurutnya, dengan adanya Komnas HAM ke Kuningan dianggap ada yang terusik mengenai hak azasi manusia. Sedangkan selama ini yang dia lihat Kuningan kota kondusif.
“Kuningan itu kondusif hidup semua berdampingan dari berbagai macam agama suku dan budaya, kok tiba-tiba ada Komnas HAM ke sini,” ketusnya.
Rudi melanjutkan, ini bisa menimbulkan efek image buruk bagi warga Kuningan yang seolah-olah ada sesuatu sebagai masyarakat yang terganggu atas hak azasi manusia.
Padahal menurut dia, kalau pun ada sekelompok yang merasa dirugikan atas hak haknya sebagai warga negara Indonesia khususnya di Kabupaten Kuningan, tentunya dapat diselesaikan di tingkat daerah.
“Kita punya pemerintah daerah, bisa diselesaikan dulu secara Tabayyun untuk menyelesaikan masalah, jangan sampai dianggap pemerintah daerah tidak mampu menyelesaikan,” ungkapnya.
Rudi yakin bupati beserta jajarannya pasti memiliki solusi yang terbaik dalam penyelesaian. Tidak ada yang namanya tebang pilih, semua pasti dilayani jika tidak bertentangan dengan koridor hukum yang berlaku.
“Dan sekali saya mohon kalo ada sesuatu persoalan yang menyangkut hubungan sosial atau apa, kita ada pemerintah daerah. Serahkan ke mereka jangan sampai kita menganggap pak buapati dan jajarannya tidak bisa menyelesaikannya. Ingat Kuningan kota kondusif ramah tamah jangan sampai dibuat gaduh dengan Miss komunikasi,” serunya. (deden)