KUNINGAN (MASS) – Kabupaten Kuningan adalah sebuah kota yang kaya akan wisata sejarahnya. Terdapat banyak wisata sejarah yang dapat dijumpai di Kuningan. Beberapa diantaranya adalah Situs dan Museum Purbakala Cipari, Gedung Perundingan Linggarjati, Situs Sanghiang Sagarahiang, dan masih banyak tempat-tempat bersejarah lainnya.
Namun, objek-objek wisata bersejarah peninggalan nenek moyang kita itu seakan tergerus oleh zaman dan kian ditinggalkan oleh masyarakatnya. Padahal, terdapat banyak peninggalan bersejarah mulai dari zaman batu hingga zaman penjajahan sampai kemerdekaan ada di Kabupaten Kuningan.
Nia, juru pelihara Situs Sanghiang di Desa Sagarahiang sangat menyayangkan hal itu. Menurutnya, masyarakat sudah lebih memilih untuk berkunjung ke tempat wisata berbau hiburan dibandingkan pergi ke tempat wisata bersejarah.
“Masyarakat sekarang jarang sekali mengenal peninggalan-peninggalan bersejarah. Mereka lebih milih pergi ke Mall atau ke tempat yang bersifat hiburan,” ujar Nia, Senin (24/7/2023).
Baca : https://kuninganmass.com/situs-tertua-di-kuningan-usianya-sampai-4-000-tahun/
Nia mengatakan bahwa walaupun selalu ada pengunjung di Situs Sanghiang setiap minggunya, namun angka pengunjung jauh tertinggal jika dibandingkan dengan objek wisata yang bersifat hiburan.
“Kalau pengunjung Alhamdulillah ada terus tiap minggunya. Tapi ya ga setiap hari ada, kayanya jauh kalau dibandingkan dengan objek wisata hiburan,” katanya.
Pengunjung yang datang ke Situs Sanghiang ini rata-rata anak sekolah yang ditugaskan oleh sekolah, mahasiswa yang sedang penelitian untuk tugas akhir, dan para peneliti sejarawan. Itupun angkanya tidak terlalu banyak.
“Kebanyakan anak sekolah sih, terus mahasiswa yang lagi penelitian. Kalau orang dewasanya paling para sejarawan atau budayawan,” ujarnya.
Selain itu, beberapa orang asing juga pernah mengunjungi Situs Sanghiang. Menurut Nia, kebanyakan untuk kebutuhan penelitian sejarah.
“Pernah ada dari Amerika, Finlandia, dan Belanda datang kesini. Kebanyakan sih untuk penelitian.” tutup Nia. (hafidz/mgg)