KUNINGAN (MASS)- Satu dari dua napi teroris penghuni Lapas Cijoho Kuningan “insyaf”. Hal dibuktikan dengan mengikuti upacara HUT RI di Lapas bersama Bupati Kuningan H Acep Purnama. Napi bernama Gatot asal Magetan itu sudah mengakui NKRI dan sudah melakukan tanda tangan.
Keberhasilan pihak Lapas menyadarkan napi teroris ini tidak terlepas dari kerja keras pihak Lapas Kuningan yang selalu memberikan pembinaan kepada Gatot. Akhirnya Gatot pun tersadarkan dan mengakui NKRI sehingga ia pun diikutkan pada saat upacara bendera.
“Sekarang mah mau bergaul dan kalau salat selalu berada di pinggir saya. Ia bebas tahun 2019 dan ini sebuah keberhasilan,” ujar Kalapas Kuningan Samsul Hidayat, usai upacara kepada wartawan termasuk kepada kuninganmass.com.
Samsul mengatakan, berbeda dengan Gatot yang sudah insyaf, justru Syarif napi asal Bandung yang terlibat bom panci hingga saat ini belum juga insyaf. Ia selalu memisahkan diri dan kalau mau solat pun ia selalu terakhir setelah yang lain beres.
Begitu juga pada saat Jumatan, Syarif tidak mau bergabung. Ia datang setelah beres salat Jumatan. Meski begitu Syarif berkelakuan baik tidak mengganggu napi lain.
“Semoga ia insyaf seperti halnya Gatot. Sebenarnya yag harus berbicara mengenai ini adalah Badan Nasional Penanggulangan Terorisme,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Samsul mengatakan, pihak akan melakukan MoU dengan Bupati Acep Purnama usai pelantikan terkait kelanjutkan napi setelah keluar dari lapas. Jangan sampai mereka kembali lagi, sehingga untuk mengantisipasi mereka pihak terkait harus melakukan sesuatu.
“Meski mereka disini sudah hatam quran kalau pas keluar tidak mempunyai pekerjaan akan bahaya, maka Disnaker harus memberikan pelatihan kepada mereka,” ujarnya. (agus)