KUNINGAN (MASS) – Puluhan desa di wilayah Kuningan Utara sharing ide dalam hal inovasi desa. Para kades dan tokoh desanya masing-masing berkumpul di Balai Desa Linggajati Kecamatan Cilimus, Kamis (11/7/2019).
Dalam acara bertajuk ‘Bursa Inovasi Desa’ tersebut, semua pentolan desa dari 7 kecamatan di wilayah itu hadir. Mulai dari Kecamatan Cilimus, Jalaksana, Japara, Cigandamekar, Mandirancan, Pasawahan dan Pancalang.
Para camatnya pun berkesempatan hadir. Khusus dari Kecamatan Cilimus sebagai tuan rumah, hadir pula kapolsek, danramil, UPTD Pendidikan serta kepala Puskesmas. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMDes), Deniawan MSi, yang membuka acara tersebut.
“Bursa Inovasi Desa (BID) ini dimaksudkan untuk menjembatani kebutuhan pemerintah desa akan pilihan solusi bagi penyelesaian masalah, serta inisiatif atau alternatif kegiatan pembangunan desa dan pembangunan masyarakat dalam rangka penggunaan dana desa yang lebih efektif dan inovatif,” papar Ketua Panitia, H Idi K Muhtar.
BID tersebut diikuti oleh desa-desa yang masuk Zona V Kuningan. Disamping diisi dengan pengarahan, mereka juga diberikan kesempatan untuk konsultasi kaitan dengan realisasi rencana program inovatif di desanya masing-masing.
“Karena salah satu tujuan dari BID ini sebagai ruang konsultasi desa dengan lembaga penyedia peningkatan kapasitas teknis desa (PP KTD). Tujuan lainnya, menjaring komitmen pemerintah desa untuk mengadopsi atau mereplikasi inisiatif atau inovasi yang diperoleh dalam BID,” jelas Idi.
Ruang konsultasi tersebut mencakup 3 bidang, yaitu bidang infrastruktur, kewirausahaan dan sumber daya manusia (SDM). Semuanya disesuaikan dengan potensi yang ada di desa masing-masing.
Pantauan kuninganmass.com, desa-desa diberikan solusi bagaimana penanganan sampah dengan sebuah tungku bakar sampah produktif ramah lingkungan. Bukan hanya itu, terdapat pula sebuah alat pencacah rumput untuk ternak, alat penyaring air PAM desa dan lainnya.
Di ruang tersebut, para stakeholder desa bisa pula berkonsultasi terkait ekonomi kepariwisataan. Dibidang kewirausahaan, mereka dapat belajar bagaimana pemanfaatan lahan perkebunan menjadi tempat wisata edukasi, mengubah kotoran ternak jadi biogas dan beragam ide lainnya.
Sedangkan dibidang SDM, sejumlah desa di wilayah Kuningan Utara diberikan ruang konsultasi menyangkut sistem informasi desa, desa berbasis digital, desa literasi, kampung islami, pemuda pelestari seni tradisional, dan lainnya. Tampak beberapa praktisi jurnalistik dari PWI tampil sebagai konsultan.
“Dengan moto ‘Datang, Komit, Tiru dan Maju’ kami berharap terdesiminasikan informasi penting terkait program BID kepada pemangku kepentingan dan pelaku program. Terbangunnya dukungan dan kerjasama. Terbangunnya komitmen pemdes dalam mengadopsi dan mereplika kegiatan inovasi desa,” harap Idi. (deden)