KUNINGAN (MASS)- Masih ingat kasus pencurian di Toserba Ummat yang terletak di Jalan Cut Nyak Dhien (samping Uniku) Kelurahan Windusangkahan Kecamatan Kuningan? Kala itu pencurian terjadi pada Senin dinihari (16/7/2018) dan komplotan berhasil membawa Rp80 juta.
Komplotan itu oleh polisi diburu dan akhirnya mereka tertangkap. Dari empat pelaku satu orang berhasil diamankan dan tiga orang lainnya masih DPO. Ternyata komplotan curat ini pada bulan Juli bukan hanya membobol satu swalayan, tapi dua dengan di Toserba Alfamart Cigugur.
Pencurian di Alfamart dilakukan pada tanggal 27 Juli 06.35 WIB . Di swalayan itu mereka membawa uang dan rokok dalam jumlah dua karung. Pelaku ditangkap pada Sabtu tanggal 28 Juli 2018 di sekitatar jam 10.00 WIB di Desa Kedungarum Kecamatan Kuningan.
Pada saat itu pelaku yang bergelar Haji dan berinisial TA tengah mengedari mobil Toyata Avanza warna putih tahun 2010 Nopol Z 1346 AN. Didalam mobil itu didapati dua kardus warna putih yang berisi berbagai macam rokok serta satu buah tas warna hitam berisi uang logam receh sebanyak Rp900 ribu.
Setelah dinterogasi oleh Unit Resmob Satreskrim Kuningan, pelaku mengaku sudah melakukan pencurian dengan pemberatan (curat) di dua lokasi. Selain di Ummat juga di Alfamart Cigugur.
“Total kerugian untuk pencurian di dua tempat itu sebanyak 198.402.300. Pelaku dijerat dengan pasal 363 KHUP dengan acaman 7 tahun penjara,” ujar kapolres Kuningan AKBP Iman Setiawan SIK yang didampingi Kasat Reskrim AKP Syahroni SH pada acara jumpa pers, Selasa (7/8/2018).
Mengenai modus operandi, kata kalpolres, pelaku membongkar gembok roling door depan. Lalu, merusak almunium pintu depan kemudian masuk ke dalam toko dan kembali merusak kusen pintu ruang belakang. Ketika sudah berada di ruang Admintrasi pelaku membawa brankas serrta CPU dan kemudian kabur melalui jalan yang sama.
Sekedar mengingatkan, pencurain di Toserba Ummat itu terjadi pada jam 02.00 WIB. Dalam aksinya yang berhasil membawa uang Rp80 juta itu aksi pelaku sagat rapih, dimana bisa masuk ke dalam toko tanpa merusak kunci gempok. Pada saat kejadian sebenarnya ada satu orang penjaga. Namun, petugas itu tinggal di belakang dan tidak menyadari ada komplotan maling masuk.
Penjaga baru mengetahui sekitar jam 4 subuh. Petugas kaget melihat pintu utama sudah terbuka. Ia segera melapor kepada pemilik dan juga kepada pihak kepolisain. Selain, uang komplotan tidak membawa barang lain di toko.
“Iya kami terkena musibah uang di brankas dibawa kabur maling. Total Rp80 juta uang raib. Meski ada penjaga namun maling bisa masuk melalui pintu depan, kebetulan penjaga tengah muter ke belakang,” ujar Humas Fajar Luragung, Mulyono kepada kuninganmass.com, Senin (16/7/2018) sore.(agus)