KUNINGAN (MASS)- Pemkab Kuningan juga tidak lupa menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 H. Acar dipusatkan di Pendopo Pada Sesala pagi.
Diawali dengan Pembacaan ayat suci Al-Quran oleh Tim Trio Qori Jamiyyatul Qurro wal Huffazh Nahdlatul Ulama Kuningan.
Kemudian, Kegiatan Maulid Nabi ini diisi Qultum oleh KH Ubaidillah Rois Syuriah dan KH Aman Syamsul Falah.
Sementara sholawat bersama Kyai Azis dan doa bersama dipimpin oleh Ketua MUI KH Dodo Syarif Hidayatullah , Kyai Hamzah dan Ketua NU.
Peringatan Maulid Nabi tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat saat ini masih dalam masa pandemi, sehingga dalam pelaksanaanya, panitia penyelenggara diharuskan menerapkan protokol kesehatan.
Penerapan panduan ini diharapkan dapat meningkatkan spiritualitas umat beragama dalam menghadapi pandemi covid-19.
Dalam laporan yang disampaikan oleh Ketua Panitia H Nunung Nurjati SPd MSi, tujuan diselenggarakannya peringatan Maulid adalah untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada allah.
Selain itu meneladani akhlak dan prilaku rasulullah untuk di implementasikan dalam kehidupan sehari hari. Nama dan Tema Kegiatan, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1442H mengikuti tema nasional dari Kementrian Agama Republik Indonesia.
Dalam kesempatan ini, Bupati Kuningan menyampaikan esensi dari peringatan maulid nabi ini yang lebih diarahkan untuk mengingat ajaran nabi yang selalu berpegang pada Ilahi.s
“Betapa mulianya nabi dalam bertutur kata dan bersikap kepada siapapun, memperjuangkan hak, meninggikan dan memuliakan kaum hawa, serta berbuat baik kepada umat lain,” sebutnya.
Perjuangan demi perjuangan nabi untuk memuliakan manusia dan selalu bertawakal kepada sang pencipta itulah yang menjiwai para pahlawan yang berusaha merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa.
Merujuk pada tema yang diusung bahwa spirit kelahiran Nabi Muhammad SAW merupakan nilai yang tak terhingga bagi peradaban.
Nabi muhammad saw lahir di tengah runtuhnya nilai-nilai kemanusiaan bangsa arab saat itu. Kelahiran Nabi Muhammad SAW, menjadi penanda langit tentang datangnya sosok nabi agung yang kemudian memimpin dunia menuju peradaban yang penuh kasih sayang dan menjunjung tinggi hak asasi.
“Spirit paling mendasar yang disebarkan Nabi Muhammad SAW dalam mengubah peradaban manusia adalah mengajak manusia beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta membangun toleransi dan saling menghargai antar sesama,” jelasnya.
Diterangkan, keanekaragaman masyarakat adalah keniscayaan. Karenanya baginda Nabi SAW memberikan contoh bagaimana keanekaragaman tersebut dikelola secara baik dengan menerapkan prinsip persamaan hak dan saling memuliakan.
Terakhir, Bupati Kuningan mengajak masyarakat untuk meningkatkan kinerja dengan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara.(agus)