KUNINGAN (MASS) – Maksud awal mengantar tetangganya untuk dirawat di rumah sakit, seorang ibu asal Desa Mekarmulya Kecamatan Garawangi, Uun Unayah, justru harus menjalani perawatan. Kepalanya bocor akibat tertimpa lampu IGD di RSUD 45, Selasa (1/5/2018) malam sekitar pukul 19.30 WIB.
Dari keterangan yang diperoleh kuninganmass.com, malam itu Uun tengah mengantar tetangganya yang sakit. Ketika sedang menunggu, tiba-tiba lampu IGD yang cukup berat terjatuh dan menimpa kepalanya.
Seketika korban tak sadarkan diri. Dari kulit kepalanya keluar darah segar yang membuat khawatir orang yang melihat. Setelah dipanggil, perawat pun menghampiri disusul dokter melakukan pemeriksaan.
“Luka di kepala ibu saya kemudian dijahit. Lalu ibu saya dinyatakan baik-baik saja dan tidak perlu dirawat,” tutur Eka Setiawan, putra korban.
Lantaran khawatir terhadap kondisi ibunya, Eka complain dan meminta agar ibunya dicek ct scane. Pihak rumah sakit merespon complain Eka. Hasilnya dinyatakan tidak apa-apa dan dibolehkan pulang.
“Karena khawatir gejalanya terasa pada malam hari, saya meminta kepada pihak rumah sakit agar dirawat saja. Biar sekalian observasi, apalagi tadi yang memeriksa ct scane bukan dokter spesialis,” tuturnya lagi.
Meski dokter menjelaskan bahwa secara medis dinyatakan tidak apa-apa dan bisa pulang, namun Eka meminta agar dirawat dulu. Paling tidak semalam karena sewaktu tertimpa lampu IGD, ibunya langsung tak sadarkan diri.
“Ibu saya sampai pingsan dan pendarahannya banyak sekali. Beliau juga punya riwayat diabet. Jadi saya memaksa untuk dirawat dulu. Daripada pulang kemudian terjadi apa-apa,” kata Eka.
Akhirnya, Uun diberi rujukan untuk dirawat inap. Tapi sayang ruangan di RSUD 45 penuh. Tanpa pikir panjang, Eka lalu membawa ibu yang disayanginya itu ke RS Juanda.
“Sekarang ibu saya dirawat di sini (RS Juanda). Kelihatannya lampu IGD di sini mah gak bakal jatuh. Jadi, kecelakaannya di RSUD 45, dirawatnya di RS Juanda um,” tukas Eka. (deden)