KADUGEDE (MASS) – Dikalangan anggota linmas alias hansip, nama Mamat Abdul Rachmat sudah tak asing lagi. Warga Desa Kadugede Rt 03/02 Dusun Manis Kecamatan Kadugede ini tercatat sebagai caleg DPRD Kuningan Dapil 5 yang meliputi Kecamatan Kadugede, Nusaherang, Darma, Selajambe, Subang dan Cilebak.
Jumat (15/2/2019) siang, Mamat yang berangkat dari PBB (Partai Bulan Bintang) itu menggelar sosialisasi di kediamannya, Desa Kadugede. Sekitar 300 warga hadir, baik dari desa setempat maupun dari Nusaherang dan Darma. Ayah beranak satu tersebut pun didoakan agar niatannya dikabul oleh Allah SWT.
Acara dilangsungkan secara sederhana namun guyub. Tampak para caleg separtai hadir, termasuk dua caleg yang maju dari dapil yang sama. Ketua DPC PBB Kuningan, Awang Dadang Hermawan pun ikut menyampaikan pidato politik.
Dihadapan masyarakat, Mamat tidak mengumbar janji. Mantan hansip di Desa Kadugede ini hanya ingin agar pengabdiannya kepada masyarakat bisa lebih diperluas. Jika selama ini memberikan pengabdian di tingkat desa dan kecamatan maka kelak bisa sekabupaten.
“Saya pasrahkan kepada Allah SWT. Apabila Allah menghendaki, maka insya Allah jadi. Menurut pengakuan masyarakat sih, total suara untuk PBB di dapil 5 ini bisa mencapai 6.500. Ya mudah-mudahan diijabah Allah,” ucapnya.
Mamat bukan berasal dari keluarga berada. Kedua orangtuanya yang sudah almarhum hanya seorang wiraswasta bengkel tambal ban. Mamat sendiri pun tergolong sosok sederhana. Ia membuka sebuah warung kecil di rumahnya yang ditunggui istrinya.
Namun dibalik itu, Mamat dikenal memiliki jiwa sosial cukup tinggi. Selama tiga tahun dirinya mengabdikan diri sebagai anggota linmas di Desa Kadugede. Oleh warga setempat pun, ia ditokohkan sekaligus mendapatkan kepercayaan dari organ Pemuda Pancasila sebagai komandan KOTI Mahatidana Kecamatan Kadugede.
“Sekarang (KOTI, red) sudah dilimpahkan ke adik. Dari anggota linmas pun saya mengundurkan diri bulan kemarin karena kuatir mengganggu kinerja desa,” jelas dia.
Besarnya niat mengabdi kepada masyarakat itulah yang kemungkinan besar mendapat kepercayaan dari partai untuk dicalonkan. Tidak tanggung-tanggung Mamat ditempatkan pada urutan nomor 1 sebagai caleg PBB dapil 5.
Sebagai caleg, dirinya siap menampung dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. Satu hal yang jadi sorotannya yaitu sektor pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Saya ingin perekonomian masyarakat itu kaya zaman dulu. Tiap rumah miara ayam kampung. Jadi kalau ada saudara jauh datang, bisa kita sembelih. Kalau lagi butuh uang, tinggal dibawa ke pasar,” tuturnya.
Telur ayam kampung pun, imbuh Mamat, bisa dijual ke tukang jamu. Ketika tukang jamu menjual lagi maka dia pun mendapatkan keuntungan. Dari situ, Mamat berpendapat, perekonomian masyarakat berputar.
Bukan hanya itu, ia mengungkapkan perlunya proteksi terhadap masyarakat perdagangan kecil. Ekonomi mikro menurutnya harus dilindungi. Tukang gemet, kerupuk, gemblong dan produk UKM lainnya perlu dipasarkan di minimarket dan supermarket.
“Ketan, rengginang dan makanan olahan kampung lain bisa masuk toko-toko modern. Sehingga bisa sama-sama maju. Supermarketnya maju, masyarakat pun juga hidup,” ungkapnya.
Kondisi perekonomian masyarakat saat ini, diakui Mamat mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Bagi mereka yang menyadari, kondisinya dianggap biasa-biasa saja dan mau menerima. Namun bagi masyarakat yang tidak menyadari, kondisinya dirasakan sangat luar biasa.
“Perdagangan masyarakat kecil seolah-olah tersisih oleh keberadaan Alfamart, Indomaret dan pasar modern lain. Dianggap mematikan. Nah itulah diantaranya PR-PR kita. Jangan sampai masyarakat tertindas. Minimalnya supermarket berjalan, masyarakat juga ikut merasakan,” harap Mamat. (deden)