KUNINGAN (MASS) – Sebelumnya diberitakan, setelah adanya ganti untung terhadap warga Desa Kawungsari Kecamatan Cibeureum yang akan dijadikan Waduk Kuningan warga beramai-ramai membeli kendaraan baru. Kebanyakan yang dibeli adalah kendaraan roda dua, meski ada pula yang membeli kendaraan roda empat.
Salah satu warga, Mansur bercerita bahwa setelah diberikannya uang kompensasi tanah, banyak tetangganya yang jor-joran membeli kendaraan. Dirinya bercerita, di awal-awal pembelian banyak truck yang berisikan kendaraan datang silih berganti sepanjang hari.
“Udah datang siang, terus nanti dating lagi, sampe malem dating lagi,” ujarnya bercerita Senin (22/2/2021) siang saat ditemui di sekitar balai desa.
Mansur bilang, satu keluarga membeli kendaraan tidak hanya satu. Tetangga-tetangganya itu membeli beberapa motor disesuaikan untuk jumlah anak atau anggota keluarga disana.
“Jiganamah shorum sa-Kuningan turun abeh, aya nu dua, tilu sampe opat. Ada juga yang beli mobil,” imbuhnya dalam Bahasa Sunda.
Saat ditanya apakah dirinya turut serta membeli kendaraan, mansur bilang tidak. Selain dipersiapkan untuk usaha, alasan Mansur juga cukup sederhana. Dirinya sudah terlebih dahulu memiliki beberapa motor bahkan sebelum kompensasi dibayar.
“Nanti juga bulan tiga bakal ada lagi a (pembelian kendaraan, red), kan sebagian belum cair (kompensasinya, red),” tambahnya.
Sekertaris desa Kowisno juga membenarkan fenomena tersebut. Saat ini, disebutnya sekitar ¾ warga memangsudah menerima kompensasi yang disebut pemerintah sebagai ganti untung.
“Masalah masyarakat beli kendaraan, dari pihak desa itu sudah wanti-wanti, kalo tidak perlu sekali mah jangan membeli itu kan uang untuk persiapan pindah relokasi,” jawabnya saat diwawancarai.
Meski begitu, menurutnya masyarakat itu kan memiliki asumsi bahwa itu adalah uang pribadi. Jadi kalau mau beli kendaraan, mau digunakan ya sah-sah saja. Meski sebenarnya, sekdes juga menjelaskan kalo kendaraan itu sifatnya sekunder dan harganya terus menurun. Berbeda kalo pembelian tanah.
“Fenomena itu ada seminggu (berturut-turut, red). Sehari bisa mencapai 15 kendaraan, terutama motor,” jelasnya.
Adapun mobil, disebutnya hanya satu-dua saha. Kebanyakan, pembelian kendaraan juga banyak dilakukan masyarakat karena masih awam. Disebutnya, banyak juga warganya yang tidak terbawa arus.
“Perkiraan adalah 110-120 kendaraan baru, perkiraan ya bisa lebih,” sebutnya.
Dari pantauan kuninganmass.com di lokasi, memang banyak terdapat kendaraan motor matic terutama yang besar disana. Beberapa juga lalu lalang dan sudah digunakan meski tanpa plat nomer. Sebagian masih terparkir di dekat pemukiman. (eki)
