KUNINGAN (MASS)- Jumat pagi Presiden Indonesia Joko Widodo yang mengunjungi Waduk Kuningan. Orang nomor satu di Indonesia itu akan melihat dari dekat proses pembangunan waduk yang luasnya mencapai 284,45 ha itu.
Dari informasi yang kuninganmass.com peroleh, hingga tanggal 15 Mei 2018 proges pembangunan sudah mencapai 75,88 persen. Dengan jumlah dana yang sudah terserap mencapai 78,98 persen.
Seperti diketahui bahwa biaya yang dibutuhkan untuk membangun waduk ini adalah Rp491,42 miliar. Waduk yang menenggelamkan lima desa di dua kecamatan itu dibangun pada tahun 2013 dan ditargetkan akan kelar pada tahun 2019.
Sekedar informasi memiliki volume tampungan air sebanyak 25,96 juta M kubik. Adapun luas genangan adalah 221,59 ha.
Apabila bendungan ini beres maka akan menghasilkan sumber air bagi irigasi total 3.000 Ha. Dengan rincian irigasi Cileuweung 1.000 Ha dan Cijangkelok 2.000 Ha.
Sementara air baku yang dihasilkan 300 liter/detik. Sedangkan potensi pemabangkit listrik tenaga air menghasilkan 0,5 MW. Dan bendungan ini berada di Desa Randusari Kecamatan Cibeureum.
Adapun lima desa di dua kecamatan yang terdampak bendungan itu meliputi Kecamatan Cibeureum (Desa Randusari, Desa Kawungsari, Desa Sukarapih) dan Kecamatan Karangkencana (Desa Tanjungkerta dan Simpayjaya) Kabupaten Kuningan.
Pemerintah juga menyediakan rumah relokasi untuk terdampak bendungan. Total ada 60 unit dengan 36 (sistem Risha) yang tersebar di Desa Tanjungkerta Kecamatan Karangkancana dan Desa Cilayung Kecamatan Ciwaru.
Sementara Menurut Sekretrasi Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Kuningan Yudi Nugraha MPd menyebutkan, adapun biaya yang dihabiskan adalah Rp7,2 miliar dan sudah beres dikerjakan pada tahun 2017. Secara simbolis penyerahan kunci rumah sudah dilakukan oleh Plt Bupati Dede Sembada belum lama ini. (agus)