KUNINGAN (MASS) – PDAM Tirta Kamuning yang kini berubah menjadi Perumda PAM Tirta Kamuning telah menunjukan perkembangan baik dalam 8 tahun terakhir. Dari posisi rugi, sekarang justru berhasil menuai laba senilai Rp5 miliar.
Informasi ini terungkap dalam peringatan ulang tahun perusahaan daerah tersebut yang ke 33, Kamis (1/4/2021). Direktur PAM Tirta Kamuning, H Deni Erlanda MSi menyebutkan, kemajuan itu tidak terlepas dari sinergitas dan perjuangan dari seluruh karyawan.
“Pada tahun 2013 saya menjabat direktur, berati sudah 8 tahun memimpin PAM. Alhamdulillah berkat kerjakeras karyawan dan kerjasama semua pihak, setahap demi setahap kita dapat memperoleh laba dan sekarang labanya Rp5 miliar pertahun,” ungkapnya.
Dari sisi administrasi dan manajemen, Deni juga beryukur PAM Tirkam berhasil meraih WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) sebanyak 4 kali berturut-turut. Bahkan di tingkat Jabar PAM Kuningan mampu menempati ranking ke 4.
Sedangkan untuk skala nasional menempati urutan ke 5 karena sekarang sudah berpelanggan 56 ribu orang. Keberadaan Koperasi PAM Tirkam pun berhasil menduduki peringkat ke 4 se Jabar.
“Kedepan kami ditargetkan oleh bupati agar pendapatannya ditingkatkan lagi tanpa merugikan masyarakat. Artinya, penambahan pendapatan ini jangan sampai dari kenaikan tarif yang justru nanti memberatkan masyarakat. Kenaikan tarif hanya penyesuaian saja,” ujarnya.
Potensi penambahan laba, menurut Deni, cukup banyak terlebih statusnya sudah berubah dari BUMD menjadi Perumda. Diantaranya dengan cara menjalin kerjasama dengan pihak luar serta dengan PAM tetangga.
“Karena di daerah utara kita punya sumber mata air yang ngalirnya ke daerah tetangga. Potensi tersebut bisa kita manfaatkan untuk memberikan manfaat bagi daerah lain sekaligus menambah income buat PAM. Selain itu usaha air mineral dalam kemasan bisa jadi terobosan guna mencapai target tersebut,” tandas Deni.
Pada peringatan ke 33 ini pihaknya memperingati secara sederhana meski tanpa menghilangkan keberkahan dan kemanfaatannya. Di Aula PAM Tirkam, diadakan seremoni yang bersifat internal berupa potong kue dan tiup lilin. Hadir seorang ulama kondang, KH Aman Syamsul Fallah yang kebetulan menjabat ketua Forum Pondok Pesantren Kabupaten Kuningan.
“Kita gelar secara sederhana di kantor pusat dan di 12 kantor cabang dan unit pelayanan. Alhamdulillah tahun ini kita juga berkesempatan untuk berbagi santunan yatim dan jompo ke 2 yayasan serta disebarkan di 12 cabang, sebanyak 620 bingkisan,” terang Deni. (deden)