KUNINGAN (Mass) – Pungutan Rp 100 ribu per lembaga untuk acara silaturahmi akbar di Convention Hall Mayang Catering pekan lalu, mendapat penjelasan Kabid Pembinaan PAUD dan Dikmas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan, Elon Carlan. Ia menegaskan, pungutan tersebut inisiatif mereka sendiri.
“Itu iniasiatif mereka. Mereka juga punya wadah. Kalau TK itu IGTK, PAUD Himpaudi dan penilik ada IPI. Mereka bersepakat, mereka mencari tempat. Saya tak pegang uangnya,” kata Elon kepada kuninganmass.com.
Kendati demikian dirinya tidak menyalahkan. Dari 700 lembaga, pasti ada saja yang tidak senang. Jangankan 700, 5 orang dalam keluarga pun pasti ada yang berbeda. Namun secara institusi Elon mengetahui bahwa itu lahir dari kesadaran mereka untuk mereka.
“Saya hanya menghadirkan pak bupati. Wajar kalau bupati sebagai kepala daerah berkumpul dengan siapapun. Wajar pula ada yang enggak senang yang menganggap itu politisasi. Tapi kalau ini muncul dari pemaksaan angka, ya saya harus luruskan,” jelasnya.
Terkumpulnya uang sampai dibelanjakan, dipertegas oleh Elon, oleh mereka dan untuk mereka. Uang tersebut tidak disetorkan kepada dirinya, begitu juga dikelola. Terkait kekurangan snack, Elon menilai wajar lantaran kesepakatan hadir 2 orang, dalam kenyataan ada yang hadir sampai 5 orang per lembaga.
“Gak mungkin kan yang sudah datang kita usir. Makanya kurang snack. Yang menghitung juga mereka sendiri. Tapi saya sangat menyadari betul dari 700 lembaga itu ada saja yang gak senang. Tapi kalau 100 lawan 600, berarti kebenarannya dimana,” ucapnya.
Dari masalah itu, Elon menjadikannya sebagai pembelajaran lebih dewasa ketika ada orang yang tak sadar atas kesepakatan mereka sendiri. Tugasnya memberikan pembinaan bahwa di era modern sekarang, musyawarah mufakat di atas segala-galanya. (deden)