KUNINGAN (MASS) – Baznas Tanggap Bencana (BTB) belum lama ini dibentuk. Pembentukan BTB mengundang perhatian masyarakat. Pasalnya, kinerja dan sasarannya hampir sama dengan BPBD.
Lalu, apa bedanya dan bagaimana tanggapan dari pihak BPBD sendiri terkait BTB. Pembentukan Baznas Tanggap Bencana (BTB) merupakan bentuk kepedulian Baznaz sendiri terhadap masyarakat Indonesia, terlebih Baznas Kuningan, yang memang memiliki program Kuningan Peduli.
“Kuningan banyak daerah yang rawan bencana. Maka dibentuklah relawan BTB pada tahun 2016. Ketika terjadi insiden di Cibingbin, barulah dibentuk kepengurusan BTB Kabupaten Kuningan, karena dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tak terduga kembali,” ujar Komandan BTB Mochammad Entus, Jum’at (12/10/2018).
Surat Ketetapan BTB Kuningan pun, dikeluarkan pada (22/1/2018). Sementara itu, sebanyak 11 anggota terpilih, dilantik pada (1/2/2018) di Bandung oleh BTB Provinsi Jawa Barat, dengan Komandan yang terpilih Muhammad Entus dan Ilva Fahrurozi sebagai Wakil Komandan.
Sementara itu, Ketua Baznas Drs H Encu Sukat Ws MA menuturkan, BTB dibentuk untuk menyalurkan program Baznas. Terkait kinerja dan tangungjawab sama halnya dengan pihak BPBD. Namun, perbedaannya itu sendiri tiada lain honornya lillahi ta’ala.
“Ya kan, yang sosial dibidang kebencanaan mah kos kieu sudah khas bajunya. Namun, orang-orang Baznas ialah orang yang siap dan ikhlas bekerja, tapi bermanfaat untuk para mustahik,” ujarnya saat sambutan di kegiatan Katana Situgede.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kuningan Heru Hermawan S Sos menamabhkan, adanya BTB sangat membantu pihaknya dalam hal penanganan bencana alam. Selain itu, dirinya sangat mengapresiasi setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh BTB.
“Kedepannya kegiatan seperti ini bisa dikaloborasikan dengan kegiatan ini dengan BPBD, karena selaras dengan program kami. Kedepannya, bisalah Kita sama-sama mensinergikan dan bersatu padu dalam hal penanganan bencana,” ujarnya.(argi)