KUNINGAN (MASS) – Reaksi terhadap video kampanye Cawabup AR, M Ridho Suganda terkait kasus joki nomor antrian pasien, rupanya datang pula dari Yahya Siregar. Warga Kuningan yang selama ini menjadi pemerhati tersebut menyarankan agar Ridho atau Edo lapor ke Tim Saber Pungli.
“Saya cuma mau menyoroti kampanye paslon nomor 3, sodara Ridho menyangkut dugaan joki atau pungli di RSUD 45 dengan wacana satpam yang pungli nomor antrian. Kalau memang pak Ridho ada bukti, silakan lapor ke Tim Saber Pungli,” kata Yahya kepada kuninganmass.com Rabu (6/6/2018) sore.
Sebaliknya jika tidak ada bukti yang akurat, menurutnya jangan dijadikan bahan kampanye pasangan calon. “Kasihan satpam ya pak. Masa sekelas gaji UMR, bapak ungkap di kampanye,” harapnya.
Lebih baik, sambung Yahya, Ridho paparkan misi visi sebagai calon. Namun misi visinya yang riil, bukan yang tidak logis. Sebab menurut dia, sekarang rakyat sudah pintar, sudah bisa memilih dan memilah kampanye calon.
“Tolong jangan dikasih janji-janji partai pak, sakitnya 5 tahun. Ciptakanlah Kuningan yang kondusif dan jangan ada kecurigaan antar instansi dengan ungkapan-ungkapan yang bapak kampanyekan,” pinta Yahya.
Dalam berkampanye, ia juga meminta agar bersaing sehat. Jangan sampai hal kecil dibesar-besarkan sedangkan yang besar dihilangkan.
Kepada Ridho, Yahya juga mengingatkan andai terpilih harus amanah dan jangan takut sama partai yang mengusung. “Jangan takut sama partai yang ngusung bapak, takutlah sama Allah,” serunya.
Sekadar mengingatkan, tambah Yahya, sejak tahun 2003 Kuningan dipimpin oleh H Aang Hamid Suganda selama 2 periode. Pada 2013 dilanjutkan oleh almh Hj Utje Suganda, yang kemudian H Acep Purnama naik jadi bupati.
“Dan sekarang pak Acep jadi calon incumbent. Loh kok bapak jelek-jelekin. Itu kepemimpinan siapa pak Ridho. Saya cuma bisa bilang gak habis pikir saja dengan kampanye dan ucapan pak Ridho yang terhormat, wassalam,” pungkas Yahya. (deden)