KUNINGAN (Mass) – Akhir perhelatan even balap Internasional Tour de Linggarjati (TdL) Kuningan, tim asal Indonesia gagal merajai Etape 3 yang dilepas di depan Pendopo Kuningan, Minggu (30/10). Tim pebalap dari Negara Filipina unggul di posisi pertama disusul Negara Malaysia dan Laos di posisi ketiga.
Ketiga pemenang di posisi atas yakni juara I diraih George Luis Oconer dari tim GFG dengan catatan wakti 3 jam 43 menit 21 detik, disusul juara II Muhammad Zawawi bin Azman dari tim NSC dengan waktu 4 jam 43 menit 30 detik terpaut tipis di posisi ketiga yakni Hari Fitrianto dari tim CCN. Para juara disambut riuh tepuk tangan para penonton saat mencapai titik finish di akhir even TdL Kuningan ini.
Hadir dalam kesempatan itu Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH, Komisaris Utama PT Pembangunan Perumahan Tbk Jakarta Andi Gani Nena Wea, pimpinan bank bjb, pimpinan FKPD, pimpinan SKPD dan ribuan warga Kuningan.
Juara II Etape 3 Muhammad Zawawi saat dimintai keterangan pers mengungkapkan, medan di sepanjang lintasan yang dilalui cukup berat dan menantang. Sebab, pada etape akhir ini banyak jalur berbelok dan menanjak.
“Iya medan kali ini cukup berat karena banyak naik bukit. Tapi top lah jalurnya, saya senang bisa ikut di even ini,” ucapnya dengan logat melayu.
Sementara Ketua Commissaire William Pattrick menyampaikan, untuk kedua kalinya even yang digelar ini dihadapkan pada lintasan-lintasan yang menantang seperti tanjakan, tikungan dan turunan.
“Itu merupakan hal yang tidak mudah. Tentunya, dengan even ini menjadi ajang yang baik untuk perkembangan balap sepeda di Indonesia, karena para pebalap mendapat tambahan lagi 1 even yang diadakan di kota ini,” jelasnya.
Secara umum lanjut William, secara keseluruhan semuanya baik dan bagus. Ternyata, para pebalap di level internasional di hadapkan pada lintasan yang sebelumnya tidak pernah ditemui.
“Mereka datang dan harus menghadapi lintasan-lintasan seperti ini, bertemu dengan kemampuan para pebalap berprestasi Indonesia yang tentu juga harus bisa menaklukan medan yang ada,” pungkasnya. (andri)