KUNINGAN (MASS) – Seorang artis yang kini sudah sukses, Vidi Aldiano, hadir di Kuningan belum lama ini. Ia menjadi pembicara Talkshow Kewirausahaan yang digelar BEM STIKes Kuningan di RM Raja Seafood Bandorasa Cilimus.
Dalam acara itu, Vidi Aldiano bercerita masa muda yang yang memiliki banyak impian untuk menjadi enterpreneur dan musisi. Sehingga itu menjadi tujuan hidup yang kelak akan terus diperjuangkan. Akhirnya sekarang ia menggeluti profesi yang multitalenta tersebut.
Selain itu Vidi menyampaikan pesan kepada generasi milenial yang penuh dengan berbagai peluang beriwirausaha. “Jangan patah semangat dimuali dari hobi, gunakan fasilitas internet untuk mengenalkan karya kita maka itu menjadi peluang bisnis kita,” pesannya.
Selain menjadi pembicara, Vidi sempat menyanyikan lagu ‘Nuansa Bening’ yang membawanya ke tangga kesuksesan . Ratusan peserta pun ramai untuk selfi bareng vidi.
Kegiatan itu sendiri dibuka oleh Plt. Ketua STIKKU Cecep Heriana, SKM.,MPH. “STIKKU terus mendorong mahasiswa untuk melakukan entrepreneur dengan pilar utama yang harus dimiliki yaitu kreatifitas, inovatif dan kemandirian, sehingga seminar ini salah satu cara untuk mendapatkan inspirasi, motivasi dan menumbuhkan semangat entrepreneur,” ujar Cecep dalam sambutannya.
Hadir sedikitnya 800 peserta yang berasal dari berbagai daerah. Baik Jawa Barat, Jawa Tengan dan Kalimantan. Pembicara yang dihadirkan sebanyak 3 orang yaitu Rakmatniwa, SKM (Founder web Kesmas-ID, Konsultan bisnis dari Yogyakarta), Ns. H. Mustofa, S.Kep.,Mkep (Founder ‘Imah Sehat’ layanan praktik mandiri Keperawatan), Mulyadi Santoso (Founder PT Anugrah karya Mandiri Semarang).
Satu pembicara lagi bintang tamu artis muda multitalenta Vidi Aldiano yang merupakan bisnisman, artis, penyanyi muda yang sukses memadukan kreatifitas, seni dan bisnis. Rakmatniwa dalam materinya mengatakan, Profesi Kesmas belum memiliki identitas. Maka Kesmas-ID menjadi identitas Kesmas sekarang itu menjadi peluang bisnis.
Pembicara lainnya, H Mustopa mengemukakan, peluang terbuka bagi perawat untuk praktik mandiri. Karena adanya transisi epdiemiologi sehingga banyak pasien membutuhkan pelayanan rumah (home care). (deden)