GARAWANGI (MASS) – Senyum anak-anak SDIT Al Fattah Desa Lengkong Kecamatan Garawangi pada Kamis (21/4/2022) sore itu terlihat lepas. Dengan seragamnya, mereka berkumpul dan ceria bersama mengikuti acara demi acara, sambil menunggu waktu maghrib.
Ya, SDIT Al Fattah ini selama 4 hari terakhir memang tengah menggelar Festival Ramadhan. Kegiatan bulan puasa yang berlangsung mulai tanggal 17 April 2022 kemarin itu, tak pernah gagal membuat anak didiknya gembira ria, namun tetap penuh makna.
Festival Ramadhan SDIT Al Fattah sendiri memang spesial. Dari hari pertama zakat fitrah, pembukaan kampus 2 Ciawigebang, Safari Ramadhan, hingga hari terakhir yang begitu meriah yang diisi dengan bazar, santunan anak yatim, dan berbagi takjil.
Hadir dalam kegiatan terakhir, istri Bupati Hj Ika Puranama, pengusaha H Rokhmat Ardian dan pengusaha lainnya seperti perwakilan dari RS Juanda yang juga ikut menyeponsori kegiatan. Acara, dihadiri ketua Yayasan Dr KH Aang Asy’ari Lc beserta keluarga besar yayasan.
Kepala sekolah SDIT Al Fattah Aliyatus Sa’diyah S HI mengatakan, kegiatan sengaja dilakukan di minggu akhir Ramadhan sebelum masuk waktu libur.
“Sengaja dibuat minggu akhir. Hari pertama kemarin zakat fitrah. Alhamdulillah partisipasinya bagus, semua murid ikut, dan sekarang (zakatnya, red) sudah disalurkan,” ujarnya.
Hari selanjutnya, anak-anak diajak ke Ciawigebang sekaligus meresmikan kampus 2 Al Fattah yang akan jadi pusat tafakuh Alquran. Nantinya, akan dibuka TKIT disana.
Lalu pada hari keempat, anak-anak juga dibawa ke kampus 3 Al Fattah di Windujanten untuk tadabbur alam. Di Windujanten ini, nantinya akan jadi pusat majelis dzikir dan majelis fikir yang dipimpin KH M Hidayat.
“Dan hari ini, hari keempat, hari puncaknya,” tuturnya.
Di hari keempat ini, banyak yang diberikan SDIT Al Fattah untuk kegiatan sosial. Terhitung, santunan diberikan pada 100 santri. Serta pembagian takjil, dijelaskan kepsek, sampai 1000. Belum lagi kemeriahan dari bazar, serta penampilan penampilang. Semua dilaksanakan di area sekolah.
Diterangkannya, santunan dan kegiatan sosial ini bukan hanya dilakukannya pada Ramadhan ini. Anak-anak, secara rutin sebulan sekali belajar untuk berbagi. Biasanya, anak-anak belajar berbagi dengan mengisi kencleng yang disediakan wali kelas, dan dikumpulkan sebulan sekali.
“Dalam sebulan itu, biasanya dari kencleng saja terkumpul sampai 5 juta,” imbuhnya.
Kepsek mengatakan, di sekolah yang mengusung metode belajar Yanbu’a ini, siswa sengaja diajarkan sejak kecil untuk berderma. “Dari kecil kita ajak berderma, walaupun receh, ternyata bisa jadi besar,” ucapnya. (eki)