KUNINGAN (MASS)- Bagian Organisasi Setda Kabupaten Kuningan menggelar Workshop Pengembangan Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten Kuningan, Selasa (25/02/2020). Kegiatan bertempat di Aula Hotel Purnama Mulia Cigugur Kuningan.
Workshop dibuka oleh Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH., MH. Dihadiri oleh Asisten Daerah Lingkup Setda Kabupaten Kuningan, Kepala SKPD se-Kab. Kuningan, Kepala Bagian Setda Kabupaten Kuningan. Dan Narasumber dari Kementerian Sekretariat Negara RI Sandra Erwanto, S. STP., M. Pub. Pol dan Dr. A. Amin Akhiruddin.
Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Kuningan Drs Agus Basuki, M. Si menjelaskan tujuan dari kegiatan adalah salah satunya untuk membuka wawasan peserta dalam rangka memperhatikan pentingnya budaya kerja. Kegiatan dilakukan selama dua hati, mulai Tanggal 25 -26 Februari 2020.
“Untuk Selasa Pemaparan materi akan disampaikan oleh Narasumber Widyaiswara Ahli Kementerian Sekretaris Negara RI. Sedangkan untuk hari kedua Pemaparan mengenai Budaya Kerja akan disampaikan oleh Narasumber Widyaiswara Ahli dari Kementerian Dalam Negeri RI,” tandasnya.
Bupati Kuningan H. Acep Purnama, SH MH menuturkan apa yang menjadi kekurangan pada diri harus dilakukan perubahan yang lebih baik. Pengabdian, kiprah, kinerja harus terus dilakukan, semua wajib berkarya. Ciptakan karya yang baik bersama-sama, gali potensi yang dimiliki dengan di dukung oleh kebijakan yang ada.
“Selama hayat masih dikandung badan, kita harus mengejar ilmu, kejarlah ilmu sampai ke negeri Cina itulah kata pepatah”.
Bentuknya bisa dengan membangun komunikasi yang baik satu dengan yang lain. Kemudian dengan pengalaman dan lain-lain. Kemudian, Acep berpesan tingkatkan etos kerja, tingkatkan keseriusan dalam bekerja, tanpa pamrih lakukan pengabdian yang tulus ikhlas.
“Penilaian ada dimasyarakat, kemudian ada diatasan dan bawahan serta tentunya dimata Alloh SWT” ucap suami dari Hj Ika Acep Purnama itu.
Diterangkan, kegiatan ini dilakukan dalam rangka mewujudkan Visi Kuningan MAJU. Diharapkan birokrat yang memiliki sifat sajati, birokrat yang responsive terhadap situasi keadaan di masyarakat.
“Dengan kegiatan seperti ini bagaimana secara psikologis, pola pikir budaya kerja yang cerdas, jelas dan ikhlas serta revolusi mental. Ketika kita dapat melakukan pekerjaan tepat pada waktunya dan sesuai maka akan ada nilain kepuasan yang akan dirasakan,” ujarnya.
Diperlukan perubahan paradigma, yang tidak baik tinggalkan dan yang sudah baik pertahankan serta tingkatkan. Ciptakan pengembangan budaya kerja dalam Reformasi Birokrasi. Setiap persoalan bisa dikomunikasikan, ketika ada masalah, cari solusi dengan baik dan cepat. (agus)