KUNINGAN (MASS) – Menjadi daerah wisata potensial di Jawa Barat yang berdekatan dengan bandara Internasional baru, merupakan peluang sekaligus tantangan bagi Kabupaten Kuningan dalam menghadapi masa depan.
Arus globalisasi yang tak terbendung, menuntut masyarakat tidak hanya mampu beradaptasi namun memiliki ketahanan diri serta mempertahankan jati diri terhadap pengaruh global baik yang positif maupun negatif. Hal ini tidak terkecuali pada pengaruh narkoba yang dari dulu sampai sekarang selalu menyasar generasi muda.
Keadaan ini tentu tidak akan berubah lebih baik jika pemuda hanya berpangku tangan dan menjadi penonton keruntuhan bangsa. Generasi muda harus bergerak tidak hanya tidak menggunakan, namun juga harus melawan.
Telah banyak sekolah yang saat ini sadar pentingnya ketahanan diri siswa terhadap narkoba. Hal tersebut tampak dari MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) SMP, SMA dan SMK yang diselingi oleh sosialisasi P4GN (Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba).
Terdapat 22 Sekolah yang bekerja sama dengan BNN Kabupaten Kuningan. Ke 22 sekolah itu adalah SMAN Cigugur, SMAN 2 Kuningan, SMKN 2 Kuningan, SMK Auto Matsuda, SMPN 3 Kuningan, SMPN 1 Ciawigebang, MTsN 10 Kuningan, SMPN 1 Kramatmulya, SMP IT Al-Khoeriyah.
Lalu, SMKN 1 Japara, MAN 2 Kuningan, SMAN 1 Jalaksana, SMK Korpri Majalengka, SMP Binaul Umah Kuningan, SMPN 1 Ciawigebang, MTsN 10 Kuningan, SMPN 1 Kramatmulya. Selanjutnya SMP IT Al-Khoeriyah, SMKN 1 Japara, MAN 2 Kuningan, SMAN 1 Jalaksana, SMK KORPRI Majalengka, SMK Budi Bhakti Mandirancan, SMK Jagara dan SMAN 1 Garawangi.
Dari jumlah sekolah tersebut jika dijumlahkan terdapat sekitar 10.000 lebih siswa yang mengikuti sosialisasi bahaya narkoba. Tentu jumlah yang sangat banyak dan berharap pengetahuan mereka tentang narkoba bertambah.
Menurut Kepala BNN Kuningan Edi Heryadi MSi persoalan besar generasi muda Indonesia saat ini adalah banyaknya dari mereka yang terbawa arus globalisasi sehingga menganggap apa saja yang datang dari luar negeri itu bagus padahal tidak selalu seperti itu.
“Penyalahgunaan narkoba misalnya, kadang hanya ikut-ikutan nanti jadi kecanduan. Hal ini tidak boleh dibiarkan. Pelaka jangan mau hanya jadi orang pasif menerima pengaruh asing namun harus proaktif berani melawan narkoba,” ujarnya dalam sosialisasinnya di SMP Binaul Umah Kuningan.
Selain Kepala BNN Kabupaten Kuningan, pembicara lain yang dihadirkan antara lain Dedy Nuryadi,SE Kasi P2M BNNK Kuningan) Kompol Warga Sumpena, SHMPd Kasi Pemberantasan BNNK Kuningan, Asep Syaripudin, SSTP MSi Kasi Rehabilitasi).
Lalu, Arif Budiarsa, SE Penyuluh BNNK Kuningan, Sutardi, SIP Penata Laporan Keuangan, Agus Mulya SPd, M.Si Kasubag Umum BNN Kab Kuningan dan Soni Sutrisno, SKom Pengadministrasi Umum. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini adalah Bertambahnya pengetahuan peserta giat MPLS tentang bahaya Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba.
Selain itu memahami dan mengerti tentang efek dan dampak penyalahgunaan Narkoba dan dapat menyampaikan kembali informasi tentang P4GN dan bahaya Narkoba ke lingkungan sekitarnya sehingga program P4GN yang dilaksanakan oleh BNN Kabupaten Kuningan demi mewujudkan Sekolah BERSINAR (Bersih Dari Narkoba). (agus)