KUNINGAN (MASS)- Kejadian banjir di Kecamatan Cibingbin pada Selasa sore masih menjadi perbincangan warga, karena masih terbayang dalam ingatan warga bagaiamana parahnya banjir pada tahun 2017, sehingga warga selalu was-was setiap datang hujan besar.
Meski yang terdampak banjir hanya dua desa yakni Desa Ciangir dan Sukaharja, tapi desa lain yang berada di wilayah Kecamatan Cibingbin selalu waspada. Teryata pasca terjadi banjir, Rabu pagi warga dikejutkan dengan penemuan ular piton yang masuk ke permukiman warga.
Yang pertama ditemukan di Desa Cibinbing, dimana ular berukuran cukup besar itu ditangkap di halaman SDN 2 Cibingbin. Ular itu sebelumnya memakan bebek milik H Enog dan oleh warga. Proses penangkapan menjadi tontonan warga dan anak sekolah.
Ular yang kedua yang berhasil ditangkap warga berada di Desa Ciangir. Ukurannya sangat besar dan panjang dibanding yang ditangkap di Cibingbin.
“Laporan yang masuk ada dua ekor, tapi bisa saja lebih dan warga tidak melaporkan. Kami belum memantau secara detail masalah itu,” ujar Camat Cibingbin Bagja Gumelar kepada kuninganmass.com, Rabu (24/4/2019).
Baca berita tahun 2017 : https://kuninganmass.com/incident/banjir-cibingbin-masih-menyisakan-cerita-ular-king-kobra/
Sementara itu, kuninganmass.com mendapatkan kabar dari salah satu warga Desa Cibingbin bernama Dini Yuniarti. Menurut dia, di Desa Sukaharja justru yang tertangkap adalah biyawak.
“Saya tadi lihat ada biyawak ada yang diikat, mungkin dampak dari banjir dimana hewan pada keluar. Sebab, Desa Sukaharja salah satu titik lokasi banjir,” ujarnya.
Pernyataan ini dibenarkan oleh Kades Sukaharja Sunandi. Di Desanya warga berhasil menangkap biyawak. Sedangkan ular di Desa Ciangir.(agus)