KUNINGAN (MASS) – Hobi yang satu ini, sebenarnya banyak peminat. Apalagi usia remaja, dimana kendaraan roda dua, jadi hal yang seru untuk diulik, dan dikendarai dengan kecepatan tinggi. Ya, itulah yang dikatakan Rofiq Riadi. Lelaki asal Desa Cageur Kecamatan Darma, pecinta motor balap.
Meski belum menempuh jalan sebagai pembalap professional, Rofiq mengaku sudah hobi balap-balapan motor sejak kecil, mungkin sudah sejak 12 tahunan yang lalu. Rofiq kini berusia 22 tahunan. Artinya, sejak kecil memang sudah dekat dengan dunia balap motor.
“Dulu lenka miniGP 50 cc, terus seiring bertambah usia, cc motornya juga bertambah juga. Pas ikut Porda, pake matic 130 cc, terus sekarang sering pake bebek sama matic 135 cc kalo cornering’-an,” akunya pada kuninganmass.com, Selasa (11/1/2021) siang.
Rofiq mengaku, saat ikut Porda kala itu membawa nama bengkel yang masih dibangunnya hingga sekarang, Alfonsospeed dengan beberapa crew seperti Azi Devandra, Rofiqryd, dan Yodi Septian. Baik itu Roadrace ataupun Dragrace, keduanya sama disenanginya.
“Kalo Cornering (latihan balap) dulu ke Bima Cirebon, terus belakangan ke sirkuit Cibatu Majalengka. Soalnya di Kuningan belum ada,” sebutnya.
Dunia balap motor, Rofiq yakin banyak pecinta seperti dirinya. Apalagi anak-anak usia remaja yang seneng kebut-kebutan. Namun, karena di Kuningan tidak ada sirkuit khusus, jadinya banyak yang melakukan balap liar. Rofiq menyebutkan jalan baru Soekarno-Hatta, jalan baru Ancaran dan jalan baru lingkar timur jadi tempat yang banyak dipilih untuk balap liar.
Sebagai pecinta balap, yang tidak ingin balap liar, Rofiq sangat berharap terealisasinya sirkuit pecinta motor yang aman dan menyamankan bagi yang lain. Syukur bisa standar nasional, agar kemampuan pembalap di Kuningan bisa tersalurkan dan terasah dengan baik.
“Kalo sekarang saya lebih ke pecinta sih a (belum jadi pembalap pro yang sering terjun ke race resmi), apalagi emang event balap kan di Kuningan juga jarang,” tuturnya. (eki)