KUNINGAN (MASS) – Diana Dewi Hestia (23), warga Perumahan Pesona Alam Kuningan, pengendara mobil CRV yang bertabrakan di Jalan M Yamin, Desa Kedungarum Kecamatan Sindangagung Kuningan, meluruskan kejadian yang menimpanya baru-baru ini.
Baca : https://kuninganmass.com/ban-mobil-pecah-di-jalan-berlubang-dua-mobil-tabrakan/
Pasalnya, Diana yang saat itu berkendara bersama sang ibu (Wiwik) merasa, bahwa kecelakaan saat itu murni human error pengemudi mobil yang bannya pecah (Jajang). Meski kondisinya betul melewati jalan yang ada lubangnya, tapi kecelakaan tersebut, tuding Diana murni karena kantuk sopir.
“Kalo itu nabraknya bukan karna pecah ban, bannya pecah itu baru pas nabrak mobil saya,” sebutnya, Senin (20/6/2022) kemarin.
Diana menerangkan, sambil menunjukan rekaman cctv dari arah yang lebih jelas, kalau mobil yang dikendarai Jajang awalnya lurus lalu makin ke kanan dengan kecepatan yang lumayan kencang. Padahal sudah dekat lampu merah.
“Mobil grand livina itu juga ngga tiba-tiba oleng, tapi jalan lurus cuma makin kanan makin kanan, kayak orang ngga konsen nyetir. Dan itu posisinya udah deket ke lampu merah, mestinya dia udah mulai ngerem kalo sadar sih,” imbuhnya.
Diana menduga, kalaupun ada yang bilang ban pecah, mungkin sekedar membela diri/meringankan saja. Meskipun, dirinya tidak menampik bisa juga keterangan reflek warga karena tidak melihat secara jelas awalnya, dan hanya melihat bannya saja yang betus.
Tapi, Diana kembali menegaskan, bahwa dirinya sempat diberi tahu (teman pengemudi) kalo yang menyetir Grand Livina memang kurang tidur selama 3 hari belakangan karena jadi pembina dalam acara camping.
“Iya saya lapor (ke polisi) karna dari awal ngobrol beliau ngga ada niatan untuk beresin sama saya, cuma bilang “namanya kecelakaan ngga ada yang mau” “kan mobilnya sama-sama rusak. Padahal ini jelas bukan salah saya, makanya saya lapor supaya ada penyelesaian. SIM sama STNK bapaknya masih ditahan polisi, baru dikembalikan kalau bapaknya udah ganti rugi,” imbuhnya lagi. (eki)