KUNINGAN (MASS) – Sebagai bentuk dukungan untuk kemenangan pasangan nomor 1, Toto-Yosa, kembali masyarakat berbondong-bondong bersilaturahmi ke rumah dr Toto Taufikurohman Kosim. Jika sebelumnya warga Kecamatan Jalaksana membawa sayur mayur, kini mereka membawa makanan ringan.
Warga yang bersilaturahim halal bihalal itu berasal dari 8 desa di Kecamatan Kramatmulya dan Jalaksana. Seperti Desa Karangmangu, Cikubangsari, Bojong, Kalapagunung, Cikaso, Jalaksana, Nanggerang dan Kasturi.
Para relawan dan simpatisan pendukung SenTOSA itu dengan sukarela memberikan oleh-oleh makanan khas lebaran dari desa masing-masing di kediaman dr Toto Kamis (21/6/2018).
Makanan khas tersebut berupa molen, keripik pisang, putri noong, jamur, dan lapis. Semua yang disumbangkan kepada Toto adalah produk home industri dari warga, seperti molen, putri noong dan keripik pisang dari Desa Bojong, lapis dari Desa Cikaso, dan jamur dari Desa Karangmangu.
Yayah warga Cikubangsari mengatakan bahwa masyarakat dari 8 desa tersebut mewakili pendukung dan simpatisan SenTOSA beramai-ramai untuk silaturrahmi dan halal bi halal ke rumah dr toto di Kapandayan, Ciawigebang.
“Hal ini dilakukan untuk menyampaikan dukungan moril buat SenTOSA dan sebagai bukti rasa cinta rakyat kepada calon pemimpinnya,” tutur Yayah.
Yayah juga menyebutkan ada 100 orang yang datang untuk berailaturahmi. Mereka diminta oleh dr Toto untuk terus bersilaturahmi.
“Tadi pak dokter minta kita untuk terus Silaturohim dan jangan cuma sekarang aja, tapi beliau juga meminta kalau dia jadi bupati nanti diharapkan silaturohimnya jangan sampai putus, dan harus berlanjut,” kata Yayah.
Menanggapi bantuan itu, dr Toto mengaku terharu terhadap dengan perhatian yang diberikan warga Kuningan. Bantuan yang diberikan masyarakat melebihi harapannya sebagai calon bupati.
“Ini sangat luar biasa. Secara materi, saya tidak pernah memberi apa-apa kepada masyarakat selain pengabdian tulus. Apa yang sudah diberikan masyarakat sangat membantu,” jelas Toto
Calon bupati nomor urut 1 inipun berpesan kepada masyarakat untuk tidak menerima imbalan berupa uang dan sembako agar memilih salah satu calon. Pihak yang memberi dan menerimanya akan mendapatkan sanksi hukum.
“Pilihlah dengan hati nurani, dan jangan mau terbujuk rayu oleh iming-iming uang dan sembako. Pilihlah pemimpin dengan cara yang baik agar mendapatkan pemimpin yang baik pula,” serunya. (deden/rl)