KUNINGAN (MASS) – Diiringi isak tangi dan air mata dari para guru dan orang tua wali, ratusan siswa SDN 17 Kuningan bersama-sama pindah meninggalkan sekolahnya di Jalan Siliwangi-Kuningan, Senin (16/1/2022) pagi ini.
Mereka, pergi dari sekola lamanya setelah melakukan upacara terakhir. Diikuti Keplaa sekolah, guru, wali murid dan siswa siswi, upacara dipimpin langsung oleh Bupati Kuningan.
Nampak dalam upacara itu, suasana haru biru dan mungkin berat hati, harus meninggalkan bangunan pendidikan dan bangunan bersejarah di Jalan Siliwangi itu.
Mereka, terpaksa harus merelakan segala sejarah dan kenangannya di SDN 17 Kuningan, untuk dijadikan lahan parkir.
Bupati Kuningan H Acep Purnama mengatakan, momentum ini akan jadi hal yang bersejarah yang sudah tertoreh di Kuningan. Sekolah gabungan dari SDN 1 dan 7 itu, telah banyak menghasilkan anak didik yang sukses. Seperti jadi jenderal, pengusaha, dosen dan birokrat.
“Termasuk saya ini alumni SDN 1 Kuningan. Sekarang saya menjadi Bupati. Tahun 1970 lulus di sini. Jadi banyak kenangan ketika bersekolah di sini. Sekarang atas berbagai pertimbangan, dan juga sebagai kawasan bisnis, lingkungan di sekitar gedung SDN 17 sudah tidak bagus untuk proses kegiatan belajar mengajar anak anak,” ujarnya.
Selain karena alasan kawasan bisnis, kata Acep, Pemda juga melihat ada bangunan yang layak untuk pendidikan dan memang tidak terpakai. Eks gedung SMA Kosgoro, akhirnya ditata kembali oleh Pemda melalui Disdikbud. Dalam kesemoatan itu, Acep juga mengutarakan permohonan maaf.
“Kami mohon maaf atas kebijakan ini. Tujuannya untuk kenyamanan selama proses KBM. Insya Allah ini akan jadi sarana penunjang. Sehingga tidak ada lagi yang jualan di pinggir jalan,” sebut bupati.
Acep, juga berpesan pada para siswa, meskipun akan beradaptasi di tempat baru, tetaplah menuai prestasi.
Adapun, pelepasan ratusan siswa dilakukan pasca ipacara. Bupati bersama pimpinan daerah dan para pejabat pemkab melakukan kirab bareng siswa dengan berjalan kaki ke gedung baru di Jalan Aruji Kertawinata.
Di akhir, Bupati Acep sound portable secara simbolis untuk digunakan berbagai keperluan di SDN 17, juga sebagai kenang-kenangan yang ditandai dengan dibubuhi tanda tangan Bupati. (eki)