KUNINGAN (MASS) – Keseriusan Pemkab Kuningan dalam menyikapi “sentilan” Gubernur Jabar Ridwan Kamil terkait Indeks Kedalaman Kemiskinan, ditunjukkan. Dalam beberapa hari ini para pejabatnya gencar terjun ke desa-desa guna melakukan pencacahan warga miskin.
“Sudah 3 hari ini kami terjun ke desa-desa yang dikemas dalam program Saba Desa. Kami lakukan sosialisasi kemudian pendataan kemiskinan,” ungkap Asda II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda, Dr Deni Hamdani, Selasa (23/2/2021).
Ia berujar, semua birokrasi digerakkan dalam program tersebut. Satu pejabat fokus ke satu atau dua desa sehingga 361 desa yang ada di Kabupaten Kuningan tersisir.
“Gak ada anggaran khusus untuk Saba Desa ini. Ketua timnya pak wabup dan penanggungjawabnya pak bupati. Dalam pencacahan, kita gunakan parameter yang sama dipakai BPS,” sebut mantan kadishub tersebut.
Akhir Februari ini, Saba Desa ditargetkan selesai. Perangkat desa diimbau untuk melakukan pencacahan kembali secara ril agar melahirkan solusi efektif.
Baca juga: https://kuninganmass.com/kuningan-maju-dalam-lompatan-kemiskinan/
“Ibarat diagnosa kesehatan. Kita cari penyakitnya dimana. Misal di perut, maka kita berikan obat sakit perut. Jangan sampai salah ngasih obat. Makanya pencacahannya harus ril,” terang Deni.
Deni sendiri ikut terjun langsung ke desa menyukseskan program tersebut. Kebetulan ia kebagian menggarap Desa Sangkanurip Kecamatan Cigandamekar.
“Bukan hanya saya, tapi semua diterjunkan ke desa-desa. Dengan begitu semoga kita bisa mengetahui akar masalah indeks kemiskinan ini guna dicarikan solusinya,” tandas Deni.
Baca juga: https://kuninganmass.com/susanto-kuningan-termiskin-itu-akibat-menjamurnya-pasar-modern/
Sebelumnya, Gubernur Ridwan Kamil menyebut Kuningan termasuk kabupaten paling tinggi dari sisi Indeks Kedalaman Kemiskinan, dampak dari pandemi. Pernyataannya berdasarkan data BPS. (deden)