KUNINGAN (Mass) – Selain PDI Perjuangan, tanggapan muncul pula dari elit Partai Golkar terkait wacana Koalisi Umat. Saw Tresna Septiani SH misalnya, politisi perempuan yang menjabat ketua Fraksi Partai Golkar DPRD ini mencoba angkat bicara.
“Saya tidak paham apa itu maksud Koalisi Umat, apakah itu maksudnya diartikan sebagai Koalisi partai-partai berbasis umat islam atau apa? Jika memang maksudnya mengarah pada koalisi partai berbasis umat Islam, maka koalisi umat ini bukan sesuatu yang baru,” ujar Tresna, sapaan akrabnya Minggu (5/2/2017).
Ini karena, imbuhnya, koalisi tersebut selalu muncul menghangat setiap menjelang pemilu. Seingatnya dulu pun menjelang pemilu 2014 bahkan pemilu-pemilu sebelumnya wacana koalisi ini muncul.
Kendati demikian, kemungkinan terlaksananya koalisi ini mungkin saja terjadi. Karena menurutnya politik itu bersifat dinamis.
“Justru yang ingin saya tanyakan siapa penggagasnya? Karena menurut hemat saya agar rencana itu bisa terlaksana kan harus digagas, harus ada tokoh sebagai simpul partai,” ucapnya.
Berbicara optimis tidaknya, Tresna tidak akan berandai-andai. Secara politik partai islam memang besar jumlahnya. Namun perlu diingat pula partai-partai di luar partai islam pun memiliki banyak basis pendukung Islam di internal partainya masing masing.
“Belum lagi berbicara ego dari masing masing partai, apakah masing masing partai bisa menekan ego atau keinginan untuk memunculkan kadernya sebagai calon?,” kata perempuan yang juga menjabat sekretaris IWAPI Kuningan itu.
Soal bagaimana sikap Golkar terhadap wacana tersebut dan kemungkinan Golkar mau koalisi dengan partai mana, Tresna mengaku bukan ranahnya.
“Itu silahkan nanti tanya ke yang lebih berwenang menjawab ini. Yang jelas karena sekarang tahun politik saya yakin semua partai juga akan berkomunikasi untuk saling menjajagi berbagai kemungkinan, begitupun dengan Partai Golkar,” pungkasnya. (deden)