Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Incident

Tresna: Hukum Seberat-beratnya Pencabul Anak!!

KUNINGAN (MASS) – Banyaknya kasus pencabulan anak mendapat sorotan tajam dari Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia Kabupaten Kuningan, Saw Tresna Septiani SH. Dia meminta agar pelakunya diganjar hukuman seberat-beratnya.

“Saya berharap pelakunya diproses hukum secara tegas dan mendapat hukuman yang seberat-beratnya. Insya Allah pihak berwenang akan bekerja optimal dan menegakkan hukum seadil-adilnya,” tandasnya.

Sebagai seorang ibu sekaligus wakil rakyat, dirinya sangat prihatin dan menyayangkan tragedi pelecehan seksual yang kerap terjadi di Kuningan. Kasus seperti itu jadi kenyataan pahit bagi korban yang efeknya bisa berkepanjangan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Itu bisa menghancurkan psikososial anak, pengaruhnya besar terhadap perkembangan anak dimasa depan. Masalah ini tak boleh dianggap enteng,” ucapnya dengan nada geram.

Dari referensi yang dibaca oleh anggota dewan dari Partai Golkar tersebut, korban pelecehan seksual adalah anak laki-laki dan perempuan berusia balita sampai usia 18 tahun. Kebanyakan pelakunya adalah orang yang dikenal dan dipercayai.

Baca berita sebelumnya: https://kuninganmass.com/neng-awas-jangan-bilang-ke-mamah-kalau-bapak-sudah-menyetubuhi-kamu-5-kali/

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Untuk itu, sebagai orangtua, mari kita tingkatkan kewaspadaan kita agar anak-anak kita terhindar dari perbuatan biadab seperti itu,” ajak Tresna.

Pendidikan seksual dan pemberian informasi tentang permasalahan pelecehan seksual, menurutnya, dapat mencegah perilaku pelecehan seksual.  Terdapat beberapa informasi dan pengetahuan yang perlu diberikan kepada anak agar terhindar dari kekerasan seksual. 

Untuk pencegahan awal, imbuhnya, anak harus diberitahukan agar jangan berbicara atau menerima pemberian dari orang asing. Anak juga harus selalu meminta izin orang tua jika akan pergi.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Katakan pada anak bahwa mereka harus segera melaporkan kepada bapak atau ibunya apabila ada orang yang menyentuh alat kelamin atau tubuh mereka dengan cara yang tidak mereka sukai. Katakan juga agar anak berteriak atau kabur jika merasa terancam oleh seseorang,” serunya.

Pengetahuan atau informasi tersebut harus orang tua sampaikan agar anak dapat memahami bahwa orang lain dapat melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan kepada dirinya berkaitan dengan perbuatan seksual. Upayakan anak dapat memahami hal tersebut, pengenalan bagian tubuh kepada anak mutlak dilakukan.

Baca juga: https://kuninganmass.com/soal-pencabulan-kakak-beradik-kemarahan-warga-belum-reda/

Advertisement. Scroll to continue reading.

Ia melanjutkan, tanggung jawab utama untuk melindungi anak-anak dari pelecehan ada pada orang tua, bukan pada anak-anak. Karena itu, orang tua harus mempelajarinya sebelum bisa mengajarkannya pada anak.

“Sebagai orang tua, ada beberapa hal yang perlu kita ketahui. Kita perlu mengetahui ciri-ciri pelaku dan bagaimana modusnya,” ujar perempuan yang juga hobi berorganisasi tersebut.

Menurut data penelitian, sekitar 90 persen kasus pelecehan seksual anak, pelakunya adalah orang yang sudah dikenal dan dipercaya oleh si anak dan keluarga. Orangtua sulit untuk berpikir atau membayangkan bahwa orang di sekitarnya yang dikenal baik bisa berpotensi melakukan pelecehan seksual pada anak.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Baca pula: https://kuninganmass.com/kasus-kekerasan-pada-perempuan-dan-anak-tahun-2020-ada-49-2021-sudah-terjadi-5-kali/

“Memang tidak perlu mencurigai setiap orang di sekitar. Namun, orangtua dapat melindungi anaknya dengan mengetahui karakteristik seorang pelaku pelecehan. Meskipun belum tentu harus dicurigai sepenuhnya, paling tidak, tidak ada salahnya saat itu mulai dilakukan tindakan preventif,” terangnya.

Terhadap keluhan kurangnya anggaran untuk penanganan masalah ini tentu harus menjadi perhatian bersama. “Di DPRD kita punya pimpinan dewan dan pimpinan fraksi. Saya akan berkomunikasi dengan mereka agar bisa memberikan anggaran yang cukup,” ucap Tresna. (deden)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Advertisement
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement

You May Also Like

Economics

KUNINGAN (MASS) – Keluhan warga terhadap maraknya bank emok membuat kaum perempuan yang tergabung dalam KPPG (Kesatuan Perempuan Partai Golkar) Kuningan merasa prihatin. Sebagai...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Anggota DPRD Saw Tresna Septiani SH, mengaku geram dan prihatin atas kabar terjadinya pelecehan seksual anak dibawah umur. Selain menyayangkan kejadiannya,...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Jika tuntutannya tidak digubris, 90 ribu anggota Satpol PP non ASN se Indonesia bakal melancarkan aksi seperti aksi 212 di Monas...

Economics

KUNINGAN (MASS) – Dalam mengisi Ramadan tahun ini, IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Kabupaten Kuningan kembali berbagi. Setelah sebelumnya para guru madrasah dan guru...

Economics

KUNINGAN (MASS) – Komisi I DPRD Kuningan pun turut menyikapi kemelut yang terjadi di tubuh PDAU Kuningan pasca pemecatan direktur dan 43 karyawan perusahaan...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Setelah sukses memimpin Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Kuningan, Saw Tresna Septiani, terpilih kembali memimpin organisasi tersebut lima tahun kedepan. Sabtu...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Prestasi Kuningan menjadi kabupaten layak anak (KLA) untuk kelima kalinya, mendapat respon dari Ketua Kaukus Politik Perempuan Indonesia (KPPI) Kab. Kuningan,...

Government

KUNINGAN (MASS) – Dalam paripurna DPRD Kuningan Selasa (14/7/2020), Fraksi Golkar mempertanyakan angka kemiskinan di Kuningan dalam pandangan umum LPj 2019. Termasuk masalah pengangguran,...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Aparat yang selama ini bertugas di lapangan, seperti anggota Satpol PP dan Damkar, diminta agar diperiksa rapid test. Mereka layak mendapatkan...

Social Culture

KUNINGAN (MASS) – Sebanyak 300 kotak nasi ludes diserbu masyarakat di hari pertama IWAPI Peduli. Kegiatan yang dimulai pada 1 April dan akan terselenggara...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Hasil Kunjungan Dalam Daerah (KDD) yang dilakukan Komisi 1 DPRD, masyarakat kaki Gunung Ciremai merasa belum menerima manfaat dari keberadaan Taman...

Business

KUNINGAN (MASS) – Dalam memperingati HUT ke 43, DPC IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia) Kuningan menggelar seminar kepribadian di Al Kenzi Convention Hall Mayang...

Politics

KUNINGAN (Mass) – Memasuki masa reses, salah seorang anggota dewan asal Fraksi Partai Golkar, Saw Tresna Septiani SH tergolong paling getol turun ke masyarakat....

Politics

KUNINGAN (Mass) – Selain PDI Perjuangan, tanggapan muncul pula dari elit Partai Golkar terkait wacana Koalisi Umat. Saw Tresna Septiani SH misalnya, politisi perempuan...

Advertisement