JALAKSANA (MASS) – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H/2025 M di Masjid Al-Hidayah Desa Maniskidul Kecamatan Jalaksana berlangsung meriah dan penuh khidmat. Sejak pagi, ratusan jamaah sudah memadati masjid, melantunkan sholawat dengan penuh kecintaan kepada Rasulullah. Suasana semakin hangat dengan hadirnya tokoh masyarakat, alim ulama, serta tamu undangan dari berbagai kalangan.
Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, hadhoroh, dan sambutan dari Ketua MT Al-Hidayah, Ketua DKM, serta Kepala Desa Maniskidul. Lantunan qosidah dari grup Blok Pahing juga menambah semarak suasana sebelum memasuki acara inti tausiah yang disampaikan oleh KH. Asep Sopiyudin, S.Ag.
Dalam tausiah yang penuh makna, KH. Asep Sopiyudin mengingatkan bahwa memperbanyak sholawat kepada Nabi merupakan salah satu syarat terkabulnya doa. Ia juga menekankan pentingnya peran para kiai, ajengan dan pemimpin dalam mengantarkan generasi muda meraih cita-citanya. Menurut Asep, sumber semangat hidup sejati bukanlah materi, melainkan hati yang dilandasi keikhlasan.
Membangun generasi Qur’ani, lanjutnya, merupakan warisan agung Nabi Muhammad SAW yang harus diwujudkan melalui shalat berjamaah, qiyamul lail, tholabul ilmi, dzikir, tilawah Al-Qur’an, dan memperbanyak sholawat. Generasi Qur’ani sejati adalah mereka yang tidak hanya dekat dengan Al-Qur’an, tetapi juga menampilkan akhlak mulia sebagaimana Rasulullah menjadi teladan bagi umatnya.
Hadir dalam acara yang digelar Selasa (16/9/2025) itu tokoh-tokoh penting, di antaranya KH. Imam Nur Suharno, M.Pd., Kepala Divisi Humas dan Dakwah (HUDA) Yayasan Husnul Khotimah, serta H. Maman Kurman, SH, Ketua 1 Yayasan Husnul Khotimah Kuningan. Kehadirannya menjadi bukti eratnya sinergi antara tokoh pesantren dengan masyarakat dalam membangun ukhuwah Islamiyah dan semangat dakwah.
Dalam keteranganya, KH. Imam Nur Suharno menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan Maulid di Desa Maniskidul. “Peringatan Maulid Nabi ini bukan hanya acara seremonial, tetapi momentum untuk mempertebal kecintaan kita kepada Rasulullah SAW. Dengan bersholawat, meneladani akhlak beliau, dan membina generasi Qur’ani, kita sedang meneruskan warisan mulia Nabi. InsyaAllah, dari desa-desa seperti Maniskidul inilah akan lahir generasi terbaik umat,” ungkapnya.
Selain pengajian, peringatan Maulid Nabi di Masjid Al-Hidayah juga dirangkaikan dengan berbagai lomba islami yang digelar sejak 11 hingga 14 September. Mulai dari lomba adzan, pemilihan da’i cilik, murottal tajwid dan makhorijul huruf, hingga lomba tahfidz Juz 30. Rangkaian perlombaan tersebut mendapat sambutan hangat dan menjadi wadah tumbuhnya potensi generasi muda di bidang keislaman.
Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ustadz Syekhon, diiringi harapan agar peringatan Maulid Nabi tahun ini semakin memperkuat kecintaan umat kepada Rasulullah, mempererat persaudaraan, serta melahirkan generasi Qur’ani yang unggul dan berakhlak mulia. (didin)
